Makassar, PilarIndonesia.com – Menanggapi isu kedaerahan, HPMK3T Makassar adakan Webinar dalam bingkai tema, “Ibukota Negara (IKN) dari Kacamata Kebudayaan Kutai Kartanegara” mengundang civitas akademika sebagai narasumber pada Sabtu, 24 Desember 2022.
Randi Muhammad Gumilang, pemateri pertama, menyampaikan bahwa banyak hal penting dalam melihat Kalimantan Timur saat ini. Misalnya saja pembangunan sejak 2021 baik sumber daya manusia maupun infrastruktur yang masih rendah. Terlebih lagi tenaga kerja lokal juga harus punya skill untuk bersaing dengan pendatang.
“Masyarakat Kalimantan Timur bukan homogen atau heterogen dari berbagai macam suku, agama, dan budaya yang perlu diperhatikan pemerintah sehingga IKN nanti dibangun harus dengan aspek budaya agar tidak terkikis. Selain itu, banyak regulasi yang harus ditambahkan saat pembangunan IKN” jelas Randi dalam sesi diskusi.
Selanjutnya, Yustinus Sapto Hardjanto, menambahkan bahwa IKN bukan suatu isu yang baru. IKN ini merupakan cita-cita Jokowi yang dibangun dengan konsep flores. Tanah Kutai dahulu terbagi menjadi dua kerajaan; nanti Martapura ditaklukkan oleh Kartanegara sehingga kerajaan menjadi satu.
“Pembangunan IKN membutuhkan waktu yang lama, mahasiswa harus mengambil peran dan mengerti kebudayan Kutai untuk mencermati dampak/akibat perpindahan IKN” tegas Yustinus menambahkan.