Jeneponto, pilarindonesia.com – Tim Program Kreativitas mahasiswa (PKM) Maggaligo Universitas Hasanuddin melakukan pengabdian masyarakat dalam meningkatkan kemampuan bilingual anak di MIS Bulujaya Jeneponto, Rabu (20/9/23).
Setelah kurang lebih tiga bulan melakukan pengabdian sejak bulan Juli lalu, siswa kelas 5-6 diketahui berhasil berbahasa Indonesia dan bahasa Makassar. Tidak hanya itu, siswa mampu mengenal pesan-pesan moral Sulawesi Selatan.
Ketua Tim Maggaligo, Muh. Akhdan Abizar Anwar akrab disapa Akhdan menjelaskan bahwa program pengabdian tersebut dapat berhasil menggunakan boneka tangan.
“Kemampuan Bilingual inikan sebenarnya modal habit (kebiasaan), kalau mereka sudah terbiasa bercerita, secara tidak langsung kemampuan itu akan terbentuk. Apalagi tim saya pakai boneka tangan untuk memvisualisasikan tokoh dalam dongeng itu, supaya fokus belajar mereka tercapai,” jelasnya.

Wali kelas 5 dan 6, Hasnani sebut program tersebut mampu menarik semangat belajar anak-anak.
“Sedikit menurut saya bahwa metode pengabdian yang digunakan dengan bentuk pengajaran bercerita maupun praktik baik permainan di dalam ruangan maupun diluar ruangan yang bertujuan untuk menanamkan rasa suka terhadap anak-anak belajar, sudah berhasil pengabdian ini, sebab diperoleh bahwa anak-anak senang dan nyaman ketika diberikan pelajaran atau permainan,” katanya.
Yayasan MIS Bulujaya, Usman sampaikan program tersebut perlu dilanjutkan setelah menerima pedoman mitra pada akhir pengabdian.
“Saya sangat berterima kasih dengan hadirnya metode seperti ini. Saya harap terus berlanjut pembelajaran seperti ini biar anak-anak bisa menyeimbangi bahasa daerah dan bahasa Indonesia di sekolah maupun di lingkungannya,” katanya