Ketua MPR RI: Wahdah Islamiyah Harus jadi Penggerak Nilai Kebangsaan

- Penulis Berita

Sabtu, 26 Desember 2020 - 05:16

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, menjadi pembicara dalam webinar kembangsaan yang digelar Wahdah Islamiyah, Sabtu (26/12/2020).

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, menjadi pembicara dalam webinar kembangsaan yang digelar Wahdah Islamiyah, Sabtu (26/12/2020).

Makassar, Pilarindonesia.com – Wahdah Islamiyah menggelar webinar kebangsaan di sela perhelatan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) XIII, yang berlangsung secara online, Sabtu siang (26/12/2020).

Acara bertema “Mengokohkan Wawasan Kebangsaan dalam Menghadapi Persoalan Umat dan Bangsa” tersebut menghadirkan sejumlah tokoh nasional, masing-masing Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Menteri Periwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, serta anggota DPD RI Tamsil Linrung, dan Ketua Umum Wahdah Islamiyah, KH Muhammad Zaitun Rasmin.

Bamsoet, sapaan akrab Bambang Soesatyo, mengawali materinya dengan mengajak seluruh peserta webinar untuk belajar banyak dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Menurut politisi Golkar itu, saat ini Amerika sedang mengalami ancaman demokrasi akibat pidato rasis yang kerap disampikan Donald Trump. Komentar rasis Trump itu juga seringkali menuai kecaman dari badan legislatif Amerika sendiri.

Bamsoet mengatakan, ancaman berupa perpecahan seperti itu berpotensi terjadi pada setiap bangsa, termasuk Indonesia jika tidak diantisipasi sejak awal. Apalagi di tengah begitu banyaknya persoalan bangsa, seperti pandemi Covid-19 yang sampai saat ini masih terjadi dan dekadensi moral serta permasalah moral lainnya.

Dia pun mengingatkan tentang pentingnya upaya penanaman wawasan kebangsaan dengan menggunakan dua prinsip pokok, yakni kesinambungan dan kerjasama antara elemen bangsa.

“Yang pertama, perlunya menanamkan wawasan kebangsaan adalah sebuah proses yang tidak boleh berhenti pada suatu titik, tetapi menjadi upaya terus menerus secara berkesinambungan dan mengisi ruang publik, baik dalam ligkungan formal, lingkungan masyarakat, maupun segala sendi kehidupan, agar tidak ada ruang bagi paham-paham yang dapat memecah belah bangsa kita,” tutur Bamsoet.

Kemudian yang kedua, ia melanjutkan, penanaman wawasan kebangsaan harus menjadi komitmen bersama dan menjadi kerja bersama seluruh elemen bangsa dengan pemerintah sebagai titik sentral dalam memperjuangkan cita-cita masyarakat.

Kendati demikian, Bamsoet mengingatkan bahwasanya wawasan kebangsaan harus tetap bertopang pada empat pilar, yakni Pancasila, UUD 45, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Di pengujung sambutannya, dia menyampaikan harapan kepada Wahdah Islamiyah sebagai ormas nasional yang besar agar dapat turut serta berperan aktif menyampaikan narasi kebangsaan serta menjadi motor penggerak dalam mengimplementasikannya cita-cita bangsa.

“Saya sangat mengharapkan partisipasi segenap kader Wahdah Islamiyah agar turut berperan aktif menyampaikan narasi-narasi kebangsaan dalam rangka menumbuh kembangkan semangat nasionalisme, dengan karakter dan wawasan kebangsaan, khususnya kepada generasi muda kita. Saya sampaikan apresiasi sekaligus harapan kepada Wahdah Islamiyah agar senantiasa menjadi motor penggerak dalam implementasi nilai-nilai kabangsaan di tengah-tengah masyarakat,” kata Bamsoet.

Laporan : Murtadha Ibawi

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Persatuan Ulama dan Umat Islam Dorong Presiden Prabowo Ambil Langkah Tegas Hentikan Kekejaman Israel di Palestina
Kuasai 3 Langkah ini, Indonesia Berpotensi Pimpin Pembebasan Baitul Maqdis Palestina
Dipolisikan Dugaan Penghasutan Isu Ijazah Palsu Jokowi, Rizal Fadillah Cs Siap Bertarung Secara Hukum
MUI Sulsel Ikut Serukan Jihad Melawan Penjajah Israel
MUI Dukung Fatwa Jihad Ulama Dunia Melawan Israel
Bahasa dan Sastra Daerah Sebagai Identitas Budaya: Seminar Bahasa UNM Taraf Nasional
Pertahankan Eksistensi Bahasa Ibu, Pemerhati Bahasa Mengadakan Seminar Nasional
Ditolak Ormas Islam Sulteng, Pengobatan Massal Peter Youngren Batal Digelar di Lapangan Terbuka

Berita Terkait

Kamis, 21 Agustus 2025 - 06:23

Akan Pentas: Pengenalan Program Pertunjukan Teater Anak Ri OLo Ri Boko

Minggu, 17 Agustus 2025 - 12:35

Diskusi di Hari Kemerdekaan, Pesantren Gratis Ingin Merdeka dari Open Donasi, Ini Salah Satu Solusinya

Kamis, 31 Juli 2025 - 22:31

Rektor Kampus Asal Malaysia ini Kunjungi Ponpes Darul Aman Gombara Makassar

Sabtu, 26 Juli 2025 - 11:19

WIZ Salurkan Donasi Beras kepada Santri Ponpes Qur’an Baitul Maqdis di Makassar

Jumat, 25 Juli 2025 - 23:37

Serunya MPLS di TK IT Wahdah Islamiyah, Mulai dari Saling Kenalan Hingga Shalat Berjamaah

Kamis, 24 Juli 2025 - 00:29

Mahasiswa FK Unhas Hadirkan Inovasi Peternakan Cerdas di Maros, Kolaborasi Teknologi dan Harapan dari Desa

Sabtu, 19 Juli 2025 - 09:25

Wartawan Berpengalaman Latih Guru-guru Sekolah Wahdah Islamiyah di Makassar Menulis Berita

Rabu, 16 Juli 2025 - 08:48

Yayasan Insan Hafidz Madani Kuttab Nurul Wahyain Bantah Keluarkan Siswa Hanya karena Persoalan Pembayaran

Berita Terbaru

Opini

Bone Adalah Pusat Peradaban Bangsa Bugis

Rabu, 20 Agu 2025 - 05:09