Palu, Pilarindonesia.com – Fakultas Syariah, Program Studi Perbandingan Mazhab, UIN Datokarama, Palu, Sulawesi Tengah, menggelar seminar virtual bertema “Menembus Publikasi Karya Ilmiah di Jurnal Internasional Terindeks Scopus”, pada Rabu (17/11/2021).
Hadir sebagai narasumber, yakni Wakil Dekan I Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta, Wardah Yuspin, SH., MKn., Ph.D; Dr. Arief Budiono, SH., MH., seorang editor jurnal hukum “Jurisprudence” (Sinta 2) Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta, serta Ahsan Yunus, SH., MH., managing editor Hasanuddin Law Review (Scopus Indexed Journal-SintaI) Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin. Acara yang dimulai sejak pukul 09.00 WITA dimoderatori Ketua Pusat Kajian dan Bantuan Hukum Universitas Khairun Ternate, Dr. Muhammad Amin Hanafi, SH., M.Hum.
Acara itu dihadiri sekitar 300 peserta dari kalangan dosen dan mahasiswa, dan 25 di antaranya berasal dari negara Iran, Hongkong, Singapura, Malaysia, Brunei dan Thailand.
Para peserta tersebut mengikuti dengan seksama seminar, kemudian memberikan respons yang sangat positif, mengingat topik yang diperbincangkan merupakan hal berkaitan dengan profesi mereka.
Ketua Prodi Perbandingan Mazhab, Dr. Muhammad B., SH., MH., yang menggagas seminar itu, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Rektor UIN Datokarama Palu, Prof. Dr. H. Sagaf, PL., serta Dekan Fakultas Syariah, Dr. Gani Jumat, M.Ag., yang mendukung sepenuhnya kegiatan tersebut.
Menurutnya, latar belakang diadakannya seminar ini karena melihat animo dan antusiasme para dosen dan mahasiswa fakultas Syariah UIN Datokarama untuk menulis di jurnal internasional terindeks scopus.
“Selain untuk menaikkan reputasi lembaga, hal ini juga berguna untuk pengembangan jenjang karir seorang dosen untuk meraih jabatan Guru Besar. Sebagai bukti, dengan banyaknya tulisan para dosen tetap perbandingan mazhab yang terbit di jurnal internasional, prodi memperoleh predikat akreditasi baik sekali,” kata Dr. Muhammad Taufan.
Para pemateri dalam seminar tersebut ternyata membuka tabir berbagai kendala yang selama ini mereka hadapi, baik dalam hal pengelolaan jurnal internasional, terlebih lagi tentang bagaimana agar tulisan dosen atau mahasiswa dapat diterbitkan dalam jurnal internasional terindeks Scopus.
Alizeh, seorang mahasiswa asal Iran, mengaku ternyata menulis di jurnal internasional tidak sesulit yang pikirkan. Dia menyampaikan bahwa semua membutuhkan ketekunan.
“Tadi salah seorang pemateri telah menunjukkan jalan keluarnya,” tuturnya dalam bahasa Inggris.