Jeneponto, Pilarindonesia.com – Innalilahi wa inna ilaihi roji’un. Kebakaran tragis menewaskan satu keluarga terjadi di kampung Bulloe, Desa Bontomatene, Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Informasi yang dihimpun, peristiwa nahas itu menimpa rumah panggung keluarga Sirajang Daeng Tengang (75), yang hangus terbakar, pada Selasa, 26 Januari 2021, pukul 23.45 WITA malam.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Jeneponto, M Nasuhan, menyampaikan jika pihaknya telah mengerahkan 4 armada pemadam api dibantu warga.
“Peristiwa kebakaran ini diduga akibat arus pendek listrik atau korsleting, kami sudah kerahkan 4 armada pemadam dalam kejadian itu,” ungkapnya
Sementara itu, Kasubag Humas Polres Jeneponto AKP Syahrul saat dimintai konfirmasi mengatakan, bahwa kebakaran satu rumah menghanguskan bersama dengan enam orang penghuninya dengan masing-masing 4 orang dewasa, satu anak-anak dan satu bayi.
“Iya benar, korban tewas 6 orang dengan 4 orang dewasa satu anak-anak dan satunya bayi,” kata Syahrul, Rabu 27 Januari 2021.
Syahrul menerangkan, kebakaran tersebut hanya bertempo sekitar 20 menitsejak warga pertama kali menyaksikan api mulai membesar dan menghanguskan rumah korban hingga rata dengan tanah.
“Ada 4 mobil Damkar Kabupaten Jeneponto tiba di TKP dan langsung memadamkan sisa kobaran api tersebut. Sementara pukul 23.50 Wita rumah panggung milik korban sudah rata dengan tanah,”katanya.
Syahrul menyebut, dari keterangan warga setempat bahwa para korban yang berada di atas rumah sempat meminta pertolongan. Hanya saja semuanya gagal tertolong.
“Korban berteriak meminta tolong dan masyarakat yang berada di sekitar lokasi berusaha menyelamatkan korban tetapi api semakin membesar sehingga korban sudah tidak bisa lagi keluar dari rumah, terjebak,” ungkap Syahrul.
Diketahui, masing-masing 6 orang korban meninggal dunia itu adalah kakek Sirajang Daeng Tengang 75 tahun bersama istrinya Saleori 65 tahun. Korban selanjutnya merupakan pasangan suami istri, yakni Yusuf 38 tahun dan Ami Damayanti 35 tahun.
Sementara korban selanjutnya adalah putra pasutri Yusuf dan Ami yang masih berusia 8 bulan, yakni King Abd Soleh. Kemudian satu korban lainnya merupakan anak keponakan Ami Damayanti yang bernama Kautsar Biang dengan usia 8 tahun.(*)
Supriadi