Makassar, Pilarindonesia.com – Sejumlah pimpinan dan aktivis ormas Islam yang tergabung dalam Aliansi Umat Sulsel mendatangi kantor DPRD Sulsel, di Jalan Urip Sumohardjo, Kota Makassar, Senin (14/12/2020).
Kedatangan mereka dalam rangka menyampaikan aspirasi terkait kasus yang menewaskan enam orang laskar khusus Front Pembela Islam (FPI) pada 7 Desember lalu, serta perihal penahanan Habib Rizieq Shihab setelah diperiksa di Polda Metro Jaya, DKI Jakarta, pada Ahad, 12 Desember 2020, dini hari.
Wakil Ketua DPRD Sulsel, Muzayyin Arif, saat menerima aspirasi di ruang pimpinan, menyampaikan apresiasi atas kehadiran sejumlah tokoh Islam di Kota Makassar ini.
“Kami berterima kasih dan menyambut baik kedatang bapak/ibu sekalian untk menyampaikan aspirasinya. Ini sebagai bentuk sosial kontrol terhadap jalannya pemerintahan,” kata legislator PKS itu.
Muzayyin menyebut, amanah sebagai wakil rakyat merupakan representasi rakyat. Olehnya, ia berjanji akan menyampaikan dan mengawal serta meneruskan segala bentuk aspirasi masyarakat sesuai fungsi, tugas dan kewenangan yang dimilikinya.
Terkait persoalan yang diadukan oleh Aliansi Umat Sulsel, Muzayyin menyampaikan keprihatinan yang menimpa anak bangsa tersebut, dan menyatakan mendukung seruan moral untuk bersikap proaktif untuk mendorong seluruh bentuk upaya penegakan hukum di negara.

“Kita sepakat menyuarakan penegakan hukum agar berlangsung secara profesional dan proporsional sesuai dengan amanat konstitusi negara,” tuturnya.
Selain itu, Muzayyin berjanji akan membawa dan mengawal langsung aspirasi itu ke DPR RI secepatnya.
“Untuk memastikan aspirasi dan harapan masyarakat tersampaikan dengan baik, saya akan pimpin langsung penyerahannya ke pusat,” ujarnya.
Juru bicara Aliansi Umat Sulsel, Ustadz Muhammad Ikhwan Jalil, menyampaikan bahwa gerakan ini adalah gerakan moral yang didasari atas keprihatinan sejumlah tokoh Islam Sulsel terhadap kondisi negeri saat ini, termasuk dengan penahanan Habib Rizieq Shihab.
Tuntutan Aliansi Umat Sulsel
Pada pertemuan itu, Andi Hidayatullah dari Forum Ummat Islam Bersatu (FUIB) Sulsel, membacakan pernyataan sikap.
Pertama, menyatakan prihatin dan mengecam penahanan Habib Muhammad Rizieq Syihab oleh aparat penegak hukum dalam hal ini Polda Metro Jaya, dan melihat penahanan ini sebagai kezaliman yang bertentangan dengan hukum dan keadilan.
Kedua, menuntut kepada aparat penegak hukum dalam hal Polda Metro Jaya untuk segera membebaskan Habib Muhammad Rizieq Syihab, dan setidaknya memberikan penangguhan penahanan demi terpenuhinya keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia dan menjaga stabilitas sosial dan keamanan NKRI yang kita cintai bersama.
Ketiga, menuntut pemerintah untuk tidak melakukan kriminalisasi terhadap ulama dan tokoh umat. Juga mengingat demikian banyaknya kasus pelanggaran hukum yang terjadi, namun terkesan terabaikan dan para pelakunya tidak mendapatkan perlakuan yang sama dengan dengan para ulama dan tokoh umat dan bangsa, seperti kasus korupsi yang makin marak dan kasus berkumpuLnya massa yang tidak menjalankan protokol kesehatan seperti di ajang Pilkada Medan, Solo, serta tempat lainnya.
Keempat, tetap menuntut pemerintah segera membentuk Tim Independen Pencari Fakta atas peristiwa pembunuhan enam pemuda umat, anggota FPl, beberapa waktu yang lalu, yang juga beranggotakan Komnas HAM, anggota DPR, praktisi hukum dan ulama serta tokoh umat.
Kelima, meminta kepada semua pihak untuk tetap menjaga diri dari provokasi dan selalu menjaga keutuhan NKRI.
Keenam, meminta kepada para anggota DPR pusat, provinsi dan kabupaten/kota dapat secara pro-aktif mengawal aspirasi rakyat yang diwakilinya terutama dalam proses penegakan hukum dan peradilan serta berjuang mempertahankan hak hidup serta harkat dan martabat rakyat.
Ketujuh, menghimbau kepada seluruh umat Islam untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, berdoa bagi keselamatan umat dan bangsa serta para pemimpin dan ulama. Berdoa agar terhindar dari perpecahan dan angkara murka, dan mendoakan agar orang-orang zalim segera terhenti dari kezalimannya dan mendapatkan balasan yang setimpal di dunia dan akhirat.
Ismawan/Irfan