Jakarta, Pilarindonesia.com – Muhammad Nahar Rasjidi, yang merupakan cucu dari salah seorang pahlawan nasional Indonesia, Prof. Dr. Mohammad Rasjidi, memuji langkah lembaga kemanusiaan Nusantara Palestina Center (NPC), yang meluncurkan buku The Diplomacy of Indonesian Founding Fathers to Liberate Palestine, di kediaman Menteri Luar Negeri pertama Indonesia, Achmad Soebardjo, di Jalan Raya Cikini 82, DKI Jakarta, pada Senin (28/10/2024).

Muhammad Nahar Rasjidi mengatakan, buku tersebut sangat penting untuk dibaca bagi bangsa Indonesia terkait sepak terjang para pendiri bangsa.
“Acaranya, alhamdulillah, bagus. Ini bisa membangkitkan kesadaran bangsa terkait hubungan Indonesia-Palestina,” ujarnya.
Peluncuran buku itu juga diiringi dengan pemberian penghargaan kepada para keluarga pahlawan Indonesia yang telah berjuang dalam diplomasi untuk Palestina, di antaranya keluarga Bung Hatta, Agus Salim, dan Abdul Kahar Muzakir.
Muhammad Nahar Rasjidi mengaku sangat senang dan menyebut baik acara itu, karena merupakan kesempatan emas untuk bisa saling mengenal para keluarga tokoh pahlawan Indonesia.
“Acara ini bisa menjalin silaturahmi dengan yang baru kenal dan yang sudah lama sekali tidak ketemu,” tuturnya.
Buku setebal empat ratus halaman itu merangkum jejak perjuangan para bapak pendiri NKRI dalam diplomasi memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Dalam sambutannya, Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri, Andy Rachmianto menyambut baik terbitnya buku bersejarah itu.
“Dari buku ini kitab bisa menelusuri perjuangan para pendiri bangsa untuk Palestina, dan Indonesia memiliki utang sejarah terhadap Palestina,” katanya.
Andy menyatakan Indonesia berkomitmen untuk terus berada di garis terdepan dalam upaya memerdekakan bangsa Palestina.
“Dalam pidato pertama pelantikan Presiden Prabowo Subianto, kita mendengar kata Palestina sudah disampaikan di hadapan para anggota MPR. Kita sangat bangga sama presiden Prabowo. Sangat bangga sama Presiden kita bahwa di pidato pelantikan beliau sudah mendengungkan Palestina,” jelasnya.
Abdillah Onim, pendiri Nusantara Palestina Center, mengatakan kecintaan masyarakat Gaza, Palestina, kepada Indonesia sangat besar.
Dia mengaku, selama dia berada di Gaza, masyarakat Gaza ikut merayakan kemerdekaan Indonesia setiap tanggal 17 Agustus.
“Sebelum terjadi peperangan, selama HUT RI, saya satukan semangat berbagai elemen di Gaza. Mereka hadir di lapangan. Mereka kibarkan bendera merah putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya,” terang Bang Onim, sapaan akrabnya.