Nikah Kontrak Jadi Magnet Bagi Pemuda Masuk Syiah

- Penulis Berita

Sabtu, 29 Juli 2023 - 12:40

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Makassar, Pilarindonesia.com – Ketua Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) Sulawesi Selatan, Ustadz Farid Ma’ruf Nur, membeberkan data dan fakta bahwa sebagian besar pemuda-pemudi ikut bergabung dengan kelompok Syiah karena tawaran nikah mut’ah atau kawin kontrak.

“Ini banyak terjadi di kampus-kampus di Kota Makassar dan sekitarnya. Anak muda tergoda masuk menjadi pengikut Syiah karena nikah mut’ahnya,” ujarnya, Sabtu (29/7/2023).

Ustadz Farid menyampaikan, di Kota Makassar, titik pengajian penganut paham Syiah tersebar di sekitar sejumlah kampus besar. Mereka rutin melakukan kajian yang sebagian besar digandrungi mahasiswa. Lama kelamaan, mereka pun didoktrin tentang nikah mut’ah, dan mereka pun mempraktekkannya.

Dia menjelaskan, praktek nikah mut’ah adalah kawin kontrak, yakni terjalinnya kesepakatan nikah antara laki-laki dengan perempuan tentang masa pernikahan yang mereka sepakati.

“Tanpa menggunakan wali dan saksi. Yang dijadikan mahar, apa saja, asalkan sesuai kesepakatan. Ajaran macam apa namanya ini? Sehingga kami tegaskan bahwa ajaran Syiah itu sesat dan menyesatkan!” tegas Ustadz Farid, yang selama beberapa tahun terakhir terus mengamati perkembangan pengikut Syiah di Sulsel.

ANNAS Sulsel telah merilis bahwa pengikut ajaran Syiah terbesar berada Kota Makassar, yang sebarannya sampai ke Kabupaten Gowa dan Kabupaten Maros.

Kota Parepare terbesar kedua, menyusul daerah lainnya, seperti Kabupaten Barru. Kemudian bergeser ke Sulawesi Barat.

“Di Kota Parepare, ajaran Syiah dikembangkan oleh seorang dokter yang sudah meninggal beberapa tahun lalu, dan dilanjutkan kader-kadernya,” terang Ustadz Farid.

Dia berharap pemerintah dan ormas Islam mesti duduk bersama untuk kembali membicarakan bahaya Syiah dan tata cara menanggulangi penyebaran ajarannya, khususnya di Sulsel.

“Pemerintah harus segera menerbitkan aturan yang mampu membatasi dan mempersempit ruang gerak pengusung ajaran Syiah. Kemudian, para dai-dai kita, apapun ormasnya, yang penting ormas Islam dari kalangan Ahlul Sunnah wal Jamaah, jangan pernah ragu mendakwahkan dan menyampaikan kesesatan dan penyimpangan aqidah Syiah,” terang Ustadz Farid.

 

 

 

 

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Ribuan Santri Berdoa Siang ini di Manunggal Makassar, Putri Ustadz Das’ad Latif akan Tampil Hibur Peserta SITARUPA 2025
Ketua DPRD Sulsel Hingga Wali Kota Makassar dan Sejumlah Pimpinan Daerah Dukung Penuh Pelaksanaan SITARUPA se-Indonesia Timur
Forum Ummat Islam Bersatu Berorasi, Rumah Zakat Sulsel Galang Donasi untuk Palestina di CFD Boulevard Makassar
Wahdah Islamiyah akan Gelar Tabligh Akbar dan Pelepasan Ratusan Da’i Nusantara di Kampus IAI STIBA Makassar Ahad Besok
Nelayan Togeo Bone Konvoi Perahu Bela Palestina, Dihadiri UBN dan Wakil Ketua DPD RI
MUI, Legislator dan FUIB Sulsel Tolak Konser Honne di Makassar!!
UAS: Setiap Belanja Produk Israel akan Menjadi Peluru Pembantai Warga Palestina
Setop Genosida Gaza Menggema dalam Tiga Bahasa di Monas Jakarta

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 13:41

Ribuan Santri Bakal Ramaikan SITARUPA se-Indonesia Timur di Gedung Manunggal Makassar

Rabu, 22 Oktober 2025 - 23:58

Rahmat Anzari, Alumni Ponpes Darul Arqam Ponre Resmi Raih Gelar Doktor di Unhas

Jumat, 10 Oktober 2025 - 23:23

SMA Buq’atun Mubarakah Pesantren Darul Aman Makassar Belajar Energi Terbarukan di PLTB Sidrap

Rabu, 8 Oktober 2025 - 09:37

HIMAKAHA Unhas Gelar Lokakarya dan Festival Rakyat Pattiro Deceng di Camba Maros

Selasa, 7 Oktober 2025 - 14:28

Sastra Indonesia Unhas Latih Guru dan Siswa SMAN 8 Bulukumba Kembangkan Pembelajaran Berbasis Media

Minggu, 14 September 2025 - 09:38

UNIMUDA Sorong Tingkatkan Keterampilan Komunikasi Pemasaran Digital UMKM Etnik Papua

Kamis, 21 Agustus 2025 - 06:23

Akan Pentas: Pengenalan Program Pertunjukan Teater Anak Ri OLo Ri Boko

Minggu, 17 Agustus 2025 - 12:35

Diskusi di Hari Kemerdekaan, Pesantren Gratis Ingin Merdeka dari Open Donasi, Ini Salah Satu Solusinya

Berita Terbaru