Makassar, Pilarindonesia.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf) mensosialisasikan kampanye Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability (CHSE) untuk penyelenggaraan acara (event), yang menargetkan enam kota di Indonesia dengan ekosistem industri event yang berkembang.
Kampanye tersebut bertujuan membangkitkan semangat pelaku event di Indonesia untuk tetap berkreasi di tengah pandemi Covid-19.
Setelah Medan, Surabaya, Yogyakarta dan Nusa Tenggera Barat, kini Makassar sebagai kota terakhir pelaksanaan sosialiasi itu.
Koordinator Strategi dan Promosi Event Daerah Kemenparekraf, Hafiz Agung Rifai, mengatakan sejak pandemi Covid-19 cukup banyak event tertunda lantaran dikhawatirkan menimbulkan klaster.
Namun sekarang ini, dia menyampaikan, melalui panduan pelaksanaan event yang dibuat Kemenparekraf hasil kerjasama dengan Satgas Covid-19, event sudah bisa diadakan asalkan tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Kehadiran panduan penyelenggaraan event ini, biar teman-teman penyelenggara tahu apa saja yang mesti dilakukan sebelum membuat event,” kata Hafiz saat menggelar media gathering bertema “Cerpen atau Cerita Protokol CHSE Event”, di The Rinra Hotel Makassar, Kamis, 18 November 2021.
Dia menyebut, potensi ekonomi kreatif di Indonesia sangat besar. Bahkan, sebelumnya, pemasukan dari ekonomi kreatif hampir mencapai Rp 1,1 triliun atau terbesar ketiga setelah Amerika Serikat dan Korea.
Akan tetapi, menurut Hafiz, sejak badai virus Corona menerjang menyebabkan event menjadi tiarap.
Hal itu juga diakui Prana Rama Vidi Suebo selaku inisiator Toraja Highland Fest. “Sektor yang paling terpukul adalah UMKM,” ucapnya.
Kendati demikian, dia menyatakan sangat bersyukur karena kondisi event sekarang ini mulai kembali bergeliat.
Rama sendiri telah menyelenggarakan event di Toraja, Sulawesi Selatan, selama sepekan, belum lama ini.
Dia memastikan bahwa protokol kesehatan dengan mengacu kepada panduan Kemenparekraf diterapkan dengan ketat, seperti arena setiap pagi dibersihkan, tempat cuci tangan disediakan. Juga turut dilaksanakan kegiatan vaksinasi yang merupakan salah satu item dari acara terebut.
Sementara itu, Direktur Utama PT Festival Delapan Indonesia, Sofyan Setiawan, sebagai penyelenggara acara F-8, sebuah event fantastis yang pernah diadakan di Kota Makassar, mengaku bahwa sejak pandemi Covid-19, pihaknya masih enggan mengadakan event karena khawatir terjadinya klaster.
Namun demikian, Wawan, sapaannya, menyatakan pada tahun depan, perusahaannya sudah siap menyongsong kembali penyelenggaraan event bergengsi.
“Tahun 2021, kita akan gass lagi,” tuturnya.