Malaysia, Pilarindonesia.com – Dr. Muhammad Nusran, seorang dosen senior dari Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik Industri Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, mengikuti program pengabdian kepada masyarakat internasional di Kuala Lumpur, Malaysia, selama empat bulan, yang dimulai sejak Juli sampai November 2023.
Nusran menjelaskan, program kemitraan masyarakat itu bertujuan memecahkan masalah secara komprehensif dan berkelanjutan melalui upaya peningkatan kesadaran berwirausaha berbasis agroecology dan produk halal, di Village Gombak, Kuala Lumpur Malaysia.
“Di sebuah komunitas yang berkomitmen pada program berkelanjutan, para wirausaha bermunculan dengan semangat berwirausaha yang tidak hanya mengutamakan keuntungan, tetapi juga memberdayakan masyarakat setempat. Pemilihan pendekatan agroecology sebagai landasan bagi usaha mereka, mengakui pentingnya keseimbangan antara keberlanjutan lingkungan dan keberhasilan bisnis,” ujarnya melalui keterangan diterima redaksi Pilarindonesia.com, Senin (11/12/2023).
Menurut Nusran, agroecology merupakan suatu pendekatan pertanian yang berkelanjutan, mengintegrasikan prinsip ekologi guna mencapai produksi pangan yang aman dan berkelanjutan.
Dia mengatakan, para wirausaha di komunitas ini menggabungkan nilai-nilai agroecology ke dalam model bisnis mereka, memastikan bahwa produk yang dihasilkan tidak hanya memberikan manfaat ekonomi tetapi juga tidak merugikan lingkungan dan kesehatan konsumen.
Nusran menyampaikan, keamanan pangan (food security) menjadi fokus utama, dengan setiap langkah proses produksi diarahkan untuk memastikan keamanan dan kualitas. Para wirausaha menjalankan proses produksi sesuai dengan prinsip-prinsip halal, mengakomodasi kebutuhan masyarakat yang memperhatikan aspek kehalalan dalam konsumsi produk.
“Dalam upaya mencapai produk unggul, inovasi menjadi pendorong utama para wirausaha terus mengembangkan produk-produk baru yang tidak hanya memenuhi standar keamanan dan kehalalan, tetapi juga memiliki keunggulan kompetitif,” terangnya.
“Ini mungkin melibatkan pemanfaatan teknologi terbaru, peningkatan proses produksi, atau bahkan pengembangan varietas tanaman yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Mereka mengadopsi pendekatan agroecology untuk menciptakan produk aman, proses produksi Halal, dan produk unggul yang tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumen tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem dan memajukan kesejahteraan masyarakat,” Nusran menambahkan.
Program pengabdian masyarakat yang mengusung tema “Proses Produksi Halal (PPH) dan Digitalisasi Sertifikasi Halal Bagi Pelaku Usaha dan Small Enterprise” tersebut diadakan di Village Gombak, Kuala Lumpur, Malaysia.
“Alhamdulillah, pelaksanaan PKM ini dapat terlaksana dengan bantuan dari berbagai pihak, seperti Rektor Universitas Muslim Indonesia, yang telah mendukung kegiatan PKM ini. Ketua LPkM UMI, yang telah memfasilitasi kegiatan PKM ini, serta mitra PKM di Kuala Lumpur, yakni brother Maizirwan Mel dan brotherhood Sulaiman serta tim MISA (Malaysian Institute of Sustainable Agriculture), dan seluruh peserta tim PKM UMI Makassar,” ujar Nusran.
Dia berharap program itu akan dilanjutkan pada tahun mendatang dengan memperluas cakupan dan networking-nya serta produk kemitraan yang dihasilkan.
“Sukses LpKM UMI yang telah menfasilitasi kegiatan PKM Internasional tahun 2023 ini,” ucapnya.
