Makassar, Pilarindonesia.com – RJA Store resmi dilaunching di RJA Cabang Perintis, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Makassar, Kamis, 20 Februari 2025.

Perusahaan busana syar’i yang berkedudukan di Kota Makassar, yang sebelumnya menggunakan merek dagang Rumah Jahit Akhwat itu, kini akan lebih fokus mengikuti tren bisnis modern di era digitalisasi.
Owner RJA, Zakiah Kartini, menyampaikan ihwal viralnya hastag #RumahJahitAkhwatPamit, yang menuai tanda tanya dari kalangan konsumen, terutama yang disampaikan netizen di kolom komentar postingan Zakiah di akun Facebook pribadinya.

“Memang betul ketika hastag ini akan kami gulirkan di media sosial, ya, itu sebenarnya memang kami dalam kondisi, ya, kebetulan kami saat ini pendampingan secara profesional oleh gurunda coach Ridwan Abadi bersama tim Sinergi Business Solution. Sudah berjalan beberapa bulan, dan setelah mereka mengkaji dan mendalami, ya, mungkin memang ditemukan begitu banyak masalah dan keadaan yang butuh refresh (penyegaran) agar ibarat kapal sebelum karam atau tenggelam, harus segera ada momentum yang dilakukan sehingga ke depannya bisa lebih baik lagi,” kata Zakiah dalam acara lauching siang tadi.
Sosok Muslimah bercadar itu sepenuhnya mempercayakan pendampingan usahanya kepada Ridwan Abadi, yang memang merupakan praktisi sekaligus pakar di bidang bisnis.
“Kami berharap bagaimana RJA ini lebih baik lagi ke depannya, diperbaiki manajemennya dan seluruhnya sampai kemudian untuk rebranding dari Rumah Jahit Akhwat menjadi RJA saja. Itu semua ada pertimbangannya,”tutur Zakiah, yang menyebut perjalanan perusahaannya sudah menginjak usia 14 tahun.
Adapun Ridwan Abadi, yang juga tampil memberikan sambutan sekaligus penjelasan ihwal dihilangkannya merek Rumah Jahit Akhwat menjadi brand RJA saja, hal itu berdasarkan kesimpulan dari proses pembedahan bisnis yang telah dilakukan.
“Ketika kami bedah salah satunya adalah bisnis modelnya ini harus ditranspormasikan. Harus diperbaharui. Kenapa? karena nama rumah jahit itu sudah mulai ketinggalan zaman. Rumah jahit identik di anak muda adalah tempat untuk kita bawa kain untuk menjahit, dan sementara hari ini, orang dengan digitalisasi, dia tinggal men-scroll, tinggal lihat, dia pengen langsung beli apa yang dia inginkan. Maka model bisnis rumah jahit itu mungkin model bisnis yang sudah tidak relevan hari ini,” terang Ridwan, yang mendampingi ratusan perusahaan besar di Indonesia setiap tahunnya, termasuk beberapa kementerian.
Acara launching RJA tersebut dihadiri keluarga, kerabat dan mitra usaha, serta perwakilan pemerintah setempat, dalam hal ini ketua RW 01, Kelurahan Tamalanrea Indah, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar.

Editor : Wahyuni






