Kasus Arya Wedakarna, Penyidik Polda Bali Mintai Keterangan Pelapor

- Penulis Berita

Rabu, 10 Januari 2024 - 08:35

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Zulfikar Ramly, pelapor dalam kasus dugaan penistaan agama oleh terduga Arya Wedakarna.

Zulfikar Ramly, pelapor dalam kasus dugaan penistaan agama oleh terduga Arya Wedakarna.

Bali, Pilarindonesia.com – Kepolisian Daerah (Polda) Bali terus mendalami kasus dugaan penistaan agama dengan terlapor Arya Wedakarna, anggota DPD RI asal Bali.

Zulfikar Ramly sebagai pelapor, telah menjalani pemeriksaan dan dimintai keterangan oleh penyidik selama 4 jam, mulai dari pukul 11.00 hingga pukul 14.49 WITA, pada Rabu, 10 Januari 2024.

“Saya menjawab kurang lebih 17 pertanyaan, dan diperiksa selama 4 jam,” ujarnya.

Ramly melaporkan Arya Wedakarna atas dugaan ujaran kebencian dan penistaan agama yang berbau SARA yang diposting di media sosial.

Dia menyampaikan, dari menit 04:55 sampai menit 44:27 dalam video yang di-upload di akun Instagram itu, Arya Wedakarna disebut menyampaikan kalimat yang terkesan merendahkan wanita berhijab

Baca berita terkait:

Arya Wedakarna Dilaporkan ke Polda Bali 

Polda Bali Diminta Segera Tetapkan Arya Wedakarna sebagai Tersangka 

“Pernyataan Arya Wedakarna diduga merupakan ujaran kebencian dan penistaan agama yang berbau SARA,” kata Ramly, yang mengaku mengantongi rekaman lengkap.

Selain itu, Ramly mengapresiasi tindakan gerak cepat Polda Bali dalam menindaklanjuti laporannya yang telah memeriksa pelapor dan beberapa saksi.

“Saya berharap Polda Bali akan segera periksa saksi-saksi lainnya, dan selanjutnya periksa AWK (Arya Wedakarna), dan menaikan perkara ini ke penyidikan serta segera menetapkan AWK tersangka, dan menahan AWK,” tegasnya.

Dia menyebutkan pernyataan Arya Wedakarna sangat berbahaya karena berbau SARA.

“Kalau Polda Bali tidak cepat bertindak, maka akan menimbulkan gejolak di masyarakat, dan situasi bisa saja tidak kondusif. Apalagi kita sedang menghadapi Pemilu dalam waktu dekat,” tuturnya.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Ryan Latif di Garda Terdepan Bela Rakyat yang Tertindas Jaringan Korporasi Besar
FUIB Sulsel: Demo Anarkis Terjadi Akibat Kesenjangan Sosial, Pemerintah dan Legislator Harus Introspeksi
Konflik Lahan Masjid di Bantabantaeng Tak Kunjung Tuntas, Mantan Pengurus Diancam Senjata Tajam
Praperadilankan Kapolri dan Densus, Pimpinan Pondok MAS dan RT dari Gowa Bersaksi
Polres Morowali Utara Klarifikasi Video Berantai Tersangka Jemi Mamma Kasus Dugaan Pencurian Sawit
Pihak Kapolri dan Densus 88 Tak Hadir, Hakim PN Jaksel Tunda Sidang Praperadilan Kasus Penangkapan Terduga Teroris dari Gowa
Kasus Penangkapan Terduga Teroris di Gowa, Kapolri dan Densus 88 Dipraperadilankan
Pendakwah Mualaf dari Poso Tersangka Dugaan Pencurian Sawit di Morut, Istri: Itu Lahan Milik Kami Sendiri

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 13:41

Ribuan Santri Bakal Ramaikan SITARUPA se-Indonesia Timur di Gedung Manunggal Makassar

Rabu, 22 Oktober 2025 - 23:58

Rahmat Anzari, Alumni Ponpes Darul Arqam Ponre Resmi Raih Gelar Doktor di Unhas

Jumat, 10 Oktober 2025 - 23:23

SMA Buq’atun Mubarakah Pesantren Darul Aman Makassar Belajar Energi Terbarukan di PLTB Sidrap

Rabu, 8 Oktober 2025 - 09:37

HIMAKAHA Unhas Gelar Lokakarya dan Festival Rakyat Pattiro Deceng di Camba Maros

Selasa, 7 Oktober 2025 - 14:28

Sastra Indonesia Unhas Latih Guru dan Siswa SMAN 8 Bulukumba Kembangkan Pembelajaran Berbasis Media

Minggu, 14 September 2025 - 09:38

UNIMUDA Sorong Tingkatkan Keterampilan Komunikasi Pemasaran Digital UMKM Etnik Papua

Kamis, 21 Agustus 2025 - 06:23

Akan Pentas: Pengenalan Program Pertunjukan Teater Anak Ri OLo Ri Boko

Minggu, 17 Agustus 2025 - 12:35

Diskusi di Hari Kemerdekaan, Pesantren Gratis Ingin Merdeka dari Open Donasi, Ini Salah Satu Solusinya

Berita Terbaru