Aktivis Aliansi Penjaga Gerbang Timur Indonesia Bubarkan Demo Papua Merdeka

- Penulis Berita

Jumat, 25 September 2020 - 08:28

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gabungan aktivis cinta NKRI membubarkan aksi yang menyuarakan kemerdekaan Papua di Makassar, Jumat (25/9/2020).

Makassar, Pilarindonesia.com – Gabungan aktivis Islam dan nasionalis menghalau demonstrasi yang digelar Forum Solidaritas Peduli Rakyat Papua (FSP-RP), di sekitar Monumen Mandala, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Makassar, Jumat (25/9/2020).

Para aktivis pembela NKRI itu merupakan gabungan aktivis dari Brigade Muslim Indonesia (BMI), Laskar Tauhid, Laskar Merah Putih (LMP). Lembaga itu berhimpun di bawah naungan Aliansi Penjaga Gerbang Timur Indonesia.

Pendemo FSP-RP menyampaikan penolakan mereka terhadap Otonomi Khusus (Otsus) Jilid II dan meminta agar segera diadakan referendum di Papua.

“Aksi mahasiswa Papua yang bertujuan untuk menolak Otsus Jilid II dan Gelar Referendum itu bagi kami adalah usaha untuk merongrong NKRI tercinta, dan menurut kami, hal ini adalah sebuah penghinaan besar bagi kami, kami sdh sering mengingakan saudara saudara kami untuk tdk terprovokasi melakukan tindakan tindakan yang menghina kami para anak bangsa Indonesia,” kata Hanif Muslim selaku koordinator aksi melalui rilisnya.

Dia mengatakan, pihaknya sebelumnya telah menyampaikan kepada pihak Asrama Mahasiswa Papua aga tidak ikut aksi sebagai upaya agar mereka tidak berhadap-hadapan dengan para aktivis cinta NKRI di Kota Makassar.

“Karena kami sadar bahwa mereka adalah saudara se-bangsa kami se-tanah air yang kami cintai, tetapi jika hanya dengan alasan kebebasan berpendapat lantas mereka memaksakan kehendak dan berusaha mempermalukan kami dengan melakukan tindakan yang kami nilai merongrong NKRI, maka kami pun akan melakukan hal yang sama untuk berteriak lantang menjaga NKRI tercinta,” ujar Hanif.

Menurut aktivis Laskar Tauhid ini, kemerdekaaan yang selalu didengungkan mahasiswa Papua di Makassar hanya akan membuat gelisa warga dan masyarakat yang sudah menganggap mahasiswa Papua adalah saudara sendiri.

“Intinya, kami harapkan bahwa di Makassar, jangan ada percikan yang dapat membuat warga dan masyarakat menjadi antipati ke saudara saudara mahasiswa Papua,” terang Hanif.

Sempat terjadi saling dorong antara dua kelompok. Personel kepolisian pun dapat membubarkan kedua pihak.

Achmad

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Pesantren Darul Aman Gelar Safari Ramadan, Kirim 54 Mubalig Muda Berdakwah
Hijaukan Bone, IKMB-UNHAS Tanam 300 Pohon Sebagai Mitigasi Perubahan Iklim
Kampanye Akbar Suwardi-Selle Sore ini Libatkan 42 Ribu Massa, Dimeriahkan Ratu Dangdut Elvy Sukaesih
Cegah Judi Online, Kanwil Kemenag Agama Sulsel Kerahkan 2454 Penyuluh Agama
Rumah Zakat Sulsel Bantu Ringankan Beban Keluarga Seorang Ibu Pasien Gagal Ginjal
Bakti Sosial WIZ Gerai Bulungan dan Komunitas Postel Peringati Hari Postel ke-79 di Tanjung Selor
Bangga, Moh Faris Bugis Harumkan Prodi Manajemen UNIMUDA Sorong di Ajang POMNAS XVIII
Komitmen Jaga Lingkungan, Prodi Manajemen UNIMUDA Sorong Meriahkan Hari Habitat dan Kota Dunia

Berita Terkait

Kamis, 21 Agustus 2025 - 06:23

Akan Pentas: Pengenalan Program Pertunjukan Teater Anak Ri OLo Ri Boko

Minggu, 17 Agustus 2025 - 12:35

Diskusi di Hari Kemerdekaan, Pesantren Gratis Ingin Merdeka dari Open Donasi, Ini Salah Satu Solusinya

Kamis, 31 Juli 2025 - 22:31

Rektor Kampus Asal Malaysia ini Kunjungi Ponpes Darul Aman Gombara Makassar

Sabtu, 26 Juli 2025 - 11:19

WIZ Salurkan Donasi Beras kepada Santri Ponpes Qur’an Baitul Maqdis di Makassar

Jumat, 25 Juli 2025 - 23:37

Serunya MPLS di TK IT Wahdah Islamiyah, Mulai dari Saling Kenalan Hingga Shalat Berjamaah

Kamis, 24 Juli 2025 - 00:29

Mahasiswa FK Unhas Hadirkan Inovasi Peternakan Cerdas di Maros, Kolaborasi Teknologi dan Harapan dari Desa

Sabtu, 19 Juli 2025 - 09:25

Wartawan Berpengalaman Latih Guru-guru Sekolah Wahdah Islamiyah di Makassar Menulis Berita

Rabu, 16 Juli 2025 - 08:48

Yayasan Insan Hafidz Madani Kuttab Nurul Wahyain Bantah Keluarkan Siswa Hanya karena Persoalan Pembayaran

Berita Terbaru

Opini

Bone Adalah Pusat Peradaban Bangsa Bugis

Rabu, 20 Agu 2025 - 05:09