Makassar, Pilarindonesia.com – Menjelang Bulan Suci Ramadhan 1446 Hijriyah, pendakwah Ustadz Fadlan Akbar, Lc., M.H.I., menggelar Safari Tarhib Ramadhan ke sejumlah masjid, baik yang ada di dalam Kota Makassar hingga ke wilayah pedesaan di Kabupaten Gowa.

Dengan mengendarai sepeda motor NMAX kesayangannya, sosok ustadz, yang memang dikenal pegiat touring itu, hadir memenuhi undangan berceramah. Seperti yang ia lakukan beberapa hari lalu di wilayah Kabupaten Gowa.
“Pada Ahad, 23 Februari 2025, pagi itu, sinar mentari perlahan merayap naik, menghangatkan jalan-jalan Kota Makassar yang masih lengang. Saya menghidupkan motor NMAX putih kesayangan, bersiap memulai perjalanan dakwah menuju Masjid Al Insan, Perumahan Bumi Zarindah, untuk mengisi Safari Tarhib Ramadhan yang diselenggarakan oleh TPA Masjid Al Insan bekerja sama dengan Yayasan Pendidikan Pelosok Indonesia (YPPI) Sulawesi Selatan,” tulis Ustadz Fadlan Akbar di akun Facebook-nya,
Di Masjid Al Insan, yang lokasinya berada di Perumahan Bumi Zarindah, Dusun Japing, Desa Sunggumanai, Kecamatan Pattalassang, Kabupaten Gowa, dosen Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar, yang mengampu mata kuliah Fikih dan Qawaid Fiqhiyah itu, membawakan kajian Tarhib Ramadhan bertema “Dengan Ilmu, Kita Jadikan Ramadhan Tahun Ini Lebih Berkualitas.”
“Saya merasa bahwa dakwah ke tengah masyarakat adalah bagian penting dari pengabdian yang harus terus dijalankan. Inilah cara kami, para pendidik, membumikan ilmu agar lebih dekat dengan umat, terutama saat menyongsong bulan yang penuh berkah,” tutur Ustadz Fadlan Akbar.
Alumnus Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) itu melanjutkan, melaju dari Kampus STIBA, menyusuri jalan Waduk Nipah yang asri, lalu berbelok ke jalan poros Pakkatto–Pattallassang, sepanjang perjalanan dimanjakan dengan pemandangan sawah yang hijau membentang luas, ditemani udara segar yang berembus pelan.
Kemudian, jalan beraspal yang berkelok-kelok seakan mengiringi hati yang dipenuhi rasa syukur dan kebahagiaan atas kesempatan ini. Setiap kilometer yang ditempuh terasa bermakna, seolah mengingatkan bahwa dakwah memang memerlukan perjuangan, dan perjalanan ini adalah bagian dari ibadah yang harus dijalani dengan ikhlas.
“Sesampainya di lokasi, saya disambut hangat oleh pengurus TPA Al Insan bersamaa jamaah yang murupakan warga RT 1 dan RT 2 di dalam perumahan, dan juga ada Ketua RW setempat. Mereka telah memadati masjid dengan penuh antusiasme. Wajah-wajah ceria, mulai dari anak-anak hingga lansia, mencerminkan semangat yang luar biasa untuk menyambut Ramadhan. Yang lebih istimewa, sahabat saya, Ustadz Irfan, seorang aktivis dakwah, yang juga wartawan produktif di media online Islam, menyambut saya dengan penuh keakraban. Beliau yang bertindak sebagai protokol acara, mengatur jalannya kegiatan dengan sangat rapi dan profesional,” jelas Ustadz Fadlan Akbar.
Tausiyah Sambut Ramadhan Dengan Gembira
Dalam tausiyahnya, Ustadz Fadlan Akbar mengajak jamaah untuk menyambut Ramadhan dengan kegembiraan dan persiapan iman yang kuat.
Saya mengingatkan mereka akan hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, yang menyebutkan bahwa Rasulullah ﷺ selalu memberi kabar gembira kepada para sahabat ketika Ramadhan akan tiba, seraya mengabarkan tentang keberkahan, rahmat, dan ampunan yang melimpah di bulan tersebut.
“Ramadhan bukan sekadar pergantian bulan. Ini adalah anugerah besar dari Allah yang harus kita sambut dengan bahagia. Tapi kebahagiaan itu akan lebih sempurna jika disertai ilmu. Sebab, hanya dengan ilmu kita bisa memaksimalkan setiap detik di bulan suci ini untuk meraih pahala yang berlipat ganda,” saya sampaikan dengan penuh semangat.
Saya juga mengajak hadirin untuk menjadikan Ramadhan tahun ini lebih berkualitas dengan memperbanyak ibadah, memperbaiki akhlak, dan meluruskan niat hanya untuk menggapai ridha Allah. Saya sampaikan bahwa ilmu adalah kunci untuk memahami makna puasa yang sesungguhnya, sehingga setiap ibadah yang kita lakukan tidak hanya menjadi rutinitas, tetapi menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah.
Yang membuat hati saya terharu adalah antusiasme masyarakat yang begitu besar. Mereka duduk dengan khidmat, menyimak setiap penjelasan, bahkan anak-anak kecil pun terlihat tenang mendengarkan. Ini mengingatkan saya bahwa umat ini, di mana pun mereka berada, memiliki fitrah cinta terhadap ilmu dan agama. Tinggal bagaimana para dai dan pendidik terus berjuang untuk menjangkau mereka, meskipun harus menempuh jarak yang jauh atau melintasi jalanan yang terjal.
Di akhir acara, saya berpesan kepada jamaah untuk terus mendukung dakwah di pelosok-pelosok negeri. Saya menaruh rasa kagum dan hormat kepada sosok seperti Ustadz Irfan yang tetap gigih menghidupkan dakwah di daerah yang jauh dari pusat kota. Perjuangan beliau mengingatkan saya bahwa dakwah adalah tugas bersama, dan setiap langkah yang kita ambil untuk menyebarkan ilmu syar’i akan menjadi saksi di hadapan Allah kelak.
“Jika kita ingin melihat kejayaan umat, maka kita harus memastikan cahaya ilmu sampai ke setiap penjuru negeri. Jangan biarkan ada satu pun sudut daerah yang gelap dari hidayah. Kebaikan yang kita tanam hari ini, insya Allah akan berbuah kebaikan yang meluas di masa depan,” saya tutup tausiyah dengan harapan besar di hati.
Perjalanan pulang terasa lebih ringan, meskipun jarak yang ditempuh sama. Mungkin karena hati ini diliputi kebahagiaan yang sulit diungkapkan — kebahagiaan karena dapat menyampaikan ilmu, berjumpa dengan umat yang penuh cinta terhadap agama, dan menyaksikan semangat kebersamaan yang luar biasa.
Safari Tarhib Ramadhan ini menjadi pengingat bagi saya pribadi bahwa dakwah bukan sekadar menyampaikan ceramah, tetapi juga tentang hadir di tengah masyarakat, menyelami realitas mereka, dan merangkul mereka dengan ilmu dan kasih sayang.
Saya kembali mengingat firman Allah dalam Surah Az-Zumar ayat 9:
“…Katakanlah, apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?…”
Semoga Allah memberkahi setiap langkah yang telah diambil, dan semoga Ramadhan kali ini benar-benar menjadi Ramadhan yang lebih berkualitas, penuh keberkahan, dan menjadi momentum untuk mendekatkan diri lebih dalam kepada-Nya.


Editor : Achmad