Apakah Anda paham bahwa rezeki setiap makhluk Allah Subhanahu wa Ta’ala sudah dijamin 100 persen?
Apakah Anda paham bahwa rezeki setiap makhluk Allah tidak akan pernah tertukar? Tidak akan pernah salah alamat?
Apakah Anda paham bahwa rezeki Anda tidak akan bertambah dan berkurang hanya karena banyaknya kompetitor?
Kalau Anda memahami seperti itu, good! itu luar biasa, karena seperti itulah Anda seharusnya memahami konsep rezeki.
Tapi apakah Anda pernah mengalami bisnis tidak lancar, padahal sudah memaksimalkan penjualan, timnya profesional, semua strategi marketing sudah dijalankan?
Jika ya, apa yang ada lakukan; mengeluh dan menyalahkan tim karena tidak mencapai target? Salahkan strateginya? Mengeluhkan dan mengatakan ini semua karena kompetitor buka bisnis sama di samping bisnis Anda?
Mengapa ini terjadi? Gurunda coach Ridwan Abadi pada OYC-7, materi purpose of life, memberikan jawaban yang simpel, bahwa ini terjadi karena Anda tidak yakin bahwa rezeki dari Allah. Tapi, Anda hanya percaya bahwa rezeki dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Mengapa begitu? Yakin itu di hati, bukan sekadar diucapkan dan diamalkan. Sedangkan percaya itu hanya sekadar dimulut saja, bukan di hati.
Sederhananya begini, jika saya bertanya siapa di antara Anda mau umrah, saya yakin Anda menjawab saya. Guru saya, Ustadz Samsul Arifin Sbc, full menyebutnya level 3 atau level paling rendah. Hanya sekadar mau.
Jika saya bertanya lagi, siapa di antara Anda yang siap umrah tahun ini? Saya juga yakin Anda akan menjawabnya saya. Kawan saya di pengajian menyebutnya level ke-2 atau level menengah. Baru tahap memilih.
Tapi jika saya bertanya lagi, siapa di antara Anda yang sudah siap umrah bulan Oktober tahun 2024? Anda jawab apa kira-kira?
Nah, di sini Anda mungkin mulai ragu-ragu mengatakan saya. Mungkin di hati Anda terbersit; di mana ambil uangnya? Mana mungkin bisa. Tidak masuk akal. Ini saja uang belanja untuk keluarga tidak cukup-cukup, mana utang lagi belum lunas. Anda yang begitu?
Coba lihat telapak tangan kanannya, tunjuk pakai tangan kiri dan katakan “saya tahu orangnya”. Hehehe. Coba letakkan tangan kanannya di jidaknya masing-masing, katakana; sayalah orangnya, astagfirullah al adzim.
Karena itu, keyakinan yang benar harus berangkat dari hati yang paling dalam, diucapkan dengan lisan, dibuktikan dengan perbuatan.
Guru-guru kami di komunitas MTR Milyader Club (MMC) menyebutnya level komitmen. Inilah level tertinggi.
Jadi, yang dibutuhkan bukan hanya sekadar mau umrah. Bukan hanya sekadar memilih mau umrah, tapi butuh komitmen dan disiplin eksekusi.
Gimana caranya, niatkan sekarang juga berangkat bulan Oktober 2024, langsung nabung, langsung daftar. Tidak perlu mikir dari mana uangnya, Itu urusan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tugas kita ikhtiar, tawakkal, dan doa. Berangkat ke Baitullah itu undangan, bukan persoalan ada uang atau tidak ada uang.
Wallahu a’lam bisshawab.
Serang, 10 Mei 2024
Penulis: Haris Abu Muthiah, praktisi bisnis di Kota Makassar