
Makassar, Pilarindonesia.com – Ketua Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) Sulawesi Selatan, Farid Ma’ruf Nur, mengatakan jumlah pengikut ajaran Syiah yang cukup besar berada di Kota Makassar, disusul Kota Parepare.
“Kalau berdasarkan pemetaan kami dari ANNAS Sulsel, pengikut Syiah itu terbanyak di Kota Makassar. Sudah termasuk sebaran yang dari Kabupaten Gowa dan Kabupaten Maros,” ujarnya, Sabtu (29/7/2023).
Kemudian, Ustaz Farid, sapaannya, menyebutkan Kota Parepare terbesar kedua, disusul beberapa daerah lainnya, seperti Kabupaten Barru.
Menurutnya, perkembangan Syiah tersebut sangat mengkhawatirkan apabila tidak ada kesadaran dari pemerintah bersama dengan ormas Islam.
“Sebagaimana kita ketahui bersama bahwasanya ajaran Syiah itu ada misi makarnya atau memberontaknya, sehingga apabila mereka sudah merasa memiliki pengaruh dengan jumlah pengikut yang besar dan banyak, maka mereka berpotensi menggulingkan pemerintahan yang sah. Fakta ini sudah kita lihat di beberapa negara, seperti Irak, Suriah dan terakhir di Yaman,” jelas Ustadz Farid.
Dia menyampaikan, salah satu dari sekian banyak ajaran Syiah yang mudah diterima masyarakat Islam yang awam adalah budaya dan tradisi yang cukup gampang mereka masuki.
“Kalau pemuda kita, kebanyakan masuk pengikut Syiah karena tawaran nikah mut’ah atau kawin kontraknya alias praktek perzinahan yang ajaran Syiah legalkan,” tutur Ustadz Farid.

Olehnya, dia mengatakan, pemerintah dan ormas Islam mesti duduk bersama untuk kembali membicarakan bahaya Syiah dan tata cara menanggulangi penyebaran ajarannya, khususnya di Sulsel.
“Pemerintah harus segera menerbitkan aturan yang mampu membatasi dan mempersempit ruang gerak pengusung ajaran Syiah. Kemudian, para dai-dai kita, apapun ormasnya, yang penting ormas Islam dari kalangan Ahlul Sunnah wal Jamaah, jangan pernah ragu untuk mendakwahkan dan menyampaikan kesesatan dan penyimpangan aqidah Syiah,” terang Ustadz Farid.








