Jakarta, Pilarindonesia.com – Israel kembali menggagalkan kapal misi kemanusiaan di perairan internasional, pada Rabu (1/10/2025), malam tadi, waktu setempat.

Rombongan kapal Global Sumud Flotilla dikepung oleh kapal-kapal angkatan laut militer penjajah di tengah lautan. Kapal Alma, yang menjadi armada komando dalam misi kemanusiaan itu, yang terlebih dahulu dicegat.
Dalam sebuah rekaman CCTV yang sengaja dipasang relawan di semua kapal kemanusiaan, pasukan rezim Zionis yang bersenjata lengkap, langsung naik ke kapal dan mengumpulkan semua aktivis.
Tak hanya itu, kapal pengangkut aktivis lainnya, yang masih berusaha meloloskan diri, kemudian ditembakkan meriam air, dan aktivis juga disorot lampu, sehingga menyulitkan mereka pergi.
Thiago Avila asal Brasil, menyampaikan dalam sebuah video melalui akun Instagram pribadinya, jika Kapal Alma telah diserang dan diduduki pasukan Israel.
“Kapal-kapal dicegat secara ilegal. Beri tahu pihak berwenang, dan sebarkan berita ini sebanyak mungkin,” ujarnya.
Dalam beberapa video melalui akun media sosial Instagram, sejumlah aktivis berkewarganegaraan Malaysia, telah mengkonfirmasi atas penangkapan mereka, dan meminta bantuan kepada Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, untuk segera melakukan intervensi atas penangkapan semena-mena Israel tersebut.
“Saya Muza Nuwayri Kamaruzaman. Saya warga negara Malaysia. Jika Anda menonton video ini, itu bermakna, saya telah diculik dan bertentangan dengan kehendak saya oleh tentara Israel. Misi kemanusiaan kami adalah aman, tidak ada keganasan, dan mematuhi undang-undang antarbangsa. Saya merayu kepada kerajaan Malaysia, terutama yang amat berhormat, Perdana Menteri Malaysia, Datok Seri Anwar Ibrahim, untuk segera menuntut pembebasan segera dan tanpa syarat. Terima kasih,” tuturnya.
Begitu juga aktivis dari Turki dan beberapa negara lainnya, juga telah melakukan konfirmasi serupa.
Tindakan sewenang-wenang pasukan Israel kepada para aktivis Global Sumud Flotilla terekam secara lengkap melalui sejumlah video, baik yang disiarkan langsung melalui akun media sosial, juga dokumentasi yang disimpan oleh tim kemanusiaan.
Ketua Global Indonesia Peace Convoy, Muhammad Husein, yang berada di kapal pemantau, berjanji akan membawa bukti-bukti kejahatan Israel itu ke pengadilan internasional.
Global Sumud Flotilla diikuti perwakilan dari 45 negara, di antaranya Indonesia, Malaysia, Italia, dan Swedia. Sebanyak 53 kapal yang berisi ratusan relawan dan bantuan kemanusiaan telah bertolak dari Pelabuhan Sidi Bou Said, Tunisia, sejak awal September 2025.
Ini bukan kali pertamanya Israel menggagalkan misi kapal kemanusiaan. Sebelumnya, sejumlah kapal-kapal pembawa bantuan yang dipelopori aktivis kemanusiaan dari beberapa negara juga dicegat dan dipaksa berhenti di tengah lautan.

Editor : Irfan Jurnalis