Ryan Latif di Garda Terdepan Bela Rakyat yang Tertindas Jaringan Korporasi Besar

- Penulis Berita

Selasa, 21 Oktober 2025 - 01:09

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Pilarindonesia.com — Aktivis sosial Ryan Latif mengumandangkan peringatan keras kepada konglomerasi besar di Indonesia.

Dia menilai bahwa rakyat kecil makin terjepit oleh kekuatan ekonomi yang tidak seimbang.

Menurut Ryan Latif, jika modal besar digunakan untuk menindas rakyat melalui praktik yang berjalan dengan uang, maka pihaknya bakal membela dengan darah.

Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan ke publik, Ryan Latif menyebut bahwa posisi usaha kecil dan masyarakat lapis bawah kini semakin rentan di tengah dominasi pemain besar dalam rantai distribusi dan akses pasar.

“Ketika mereka mengendalikan uang, harga, dan akses, itu bukan persaingan sehat, itu penindasan,” ujarnya, melalui rilisnya, Selasa, 21 Oktober 2025.

Ryan Latif menegaskan bahwa langkah-langkah seperti penguasaan pasar, kontrol harga, dan hambatan bagi pelaku usaha kecil bukanlah sekadar persoalan ekonomi, melainkan persoalan keadilan sosial. Jika kondisi itu terus berlangsung tanpa penanganan, ia memperingatkan bahwa rakyat akan bangkit dan kami bela bersama darah menjadi simbol komitmen mereka untuk berdiri di sisi masyarakat kecil.

Meskipun pernyataan itu mengandung unsur retorika kuat, Ryan Latif menjelaskan bahwa maksudnya bukan upaya kekerasan fisik, melainkan semangat perjuangan yang tidak kenal kompromi terhadap ketidakadilan.

“Bela dengan darah artinya berdiri bersama rakyat, bukan menyerah,” katanya.

Ryan Latif juga mengajak pemerintah, regulator dan masyarakat luas untuk turut mengawasi jalannya persaingan usaha di sektor ritel dan distribusi agar memastikan bahwa kekuatan modal besar tidak menjadi alat penindasan.

Kasus ini memperlihatkan dua sisi penting: pertama, bagaimana kekuatan modal dan jaringan dapat memengaruhi akses ekonomi rakyat; kedua, bagaimana ketidakadilan ekonomi bisa berkembang menjadi persoalan sosial-politik bila tidak segera direspon.

Aktivis seperti Ryan Latif ini mengingatkan bahwa keadilan bagi yang kecil adalah pondasi penting bagi kelangsungan stabilitas sosial.

Facebook Comments Box

Editor : Irfan Jurnalis

Berita Terkait

FUIB Sulsel: Demo Anarkis Terjadi Akibat Kesenjangan Sosial, Pemerintah dan Legislator Harus Introspeksi
Konflik Lahan Masjid di Bantabantaeng Tak Kunjung Tuntas, Mantan Pengurus Diancam Senjata Tajam
Praperadilankan Kapolri dan Densus, Pimpinan Pondok MAS dan RT dari Gowa Bersaksi
Polres Morowali Utara Klarifikasi Video Berantai Tersangka Jemi Mamma Kasus Dugaan Pencurian Sawit
Pihak Kapolri dan Densus 88 Tak Hadir, Hakim PN Jaksel Tunda Sidang Praperadilan Kasus Penangkapan Terduga Teroris dari Gowa
Kasus Penangkapan Terduga Teroris di Gowa, Kapolri dan Densus 88 Dipraperadilankan
Pendakwah Mualaf dari Poso Tersangka Dugaan Pencurian Sawit di Morut, Istri: Itu Lahan Milik Kami Sendiri
Ismar Syafruddin dan Tim Advokasi Bela Ulama Dampingi MAS, Terduga Teroris yang Ditangkap di Samata Gowa

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 13:41

Ribuan Santri Bakal Ramaikan SITARUPA se-Indonesia Timur di Gedung Manunggal Makassar

Rabu, 22 Oktober 2025 - 23:58

Rahmat Anzari, Alumni Ponpes Darul Arqam Ponre Resmi Raih Gelar Doktor di Unhas

Jumat, 10 Oktober 2025 - 23:23

SMA Buq’atun Mubarakah Pesantren Darul Aman Makassar Belajar Energi Terbarukan di PLTB Sidrap

Rabu, 8 Oktober 2025 - 09:37

HIMAKAHA Unhas Gelar Lokakarya dan Festival Rakyat Pattiro Deceng di Camba Maros

Selasa, 7 Oktober 2025 - 14:28

Sastra Indonesia Unhas Latih Guru dan Siswa SMAN 8 Bulukumba Kembangkan Pembelajaran Berbasis Media

Minggu, 14 September 2025 - 09:38

UNIMUDA Sorong Tingkatkan Keterampilan Komunikasi Pemasaran Digital UMKM Etnik Papua

Kamis, 21 Agustus 2025 - 06:23

Akan Pentas: Pengenalan Program Pertunjukan Teater Anak Ri OLo Ri Boko

Minggu, 17 Agustus 2025 - 12:35

Diskusi di Hari Kemerdekaan, Pesantren Gratis Ingin Merdeka dari Open Donasi, Ini Salah Satu Solusinya

Berita Terbaru