Sekolah Islam Layak Dibisniskan?Ini Kata Praktisi dan Pemerhati

- Penulis Berita

Jumat, 14 Juli 2023 - 14:17

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Diskusi Pendidikan “Untung Buntung Bisnis Sekolah Islam” di Warkop Kolaborasi, Jalan Cendrawasih, Kota Makassar, Jumat (14/7/2023).

Diskusi Pendidikan “Untung Buntung Bisnis Sekolah Islam” di Warkop Kolaborasi, Jalan Cendrawasih, Kota Makassar, Jumat (14/7/2023).

Makassar, Pilarindonesia.com – Diskusi Pendidikan Islam bertema “Untung Buntung Bisnis Sekolah Islam”, digelar di Warkop Kolaborasi, Cendrawasih Square, Jalan Cendrawasih, Kota Makassar, Jumat sore (14/7/2023).

Kegiatan yang diadakan redaksi media online Pilarindonesia.com tersebut, menghadirkan sejumlah pembicara, masing-masing Dewan Pengawas Yayasan Al Hambra, Saifullah Parewangi; Founder Yayasan Al Faruq, Zulqadri Ramadhan; Founder Rumah Tahfidz Gratis Al Kautsar, Rahmat Al Kautsar, serta Seftian Chow selaku konsultan manajemen dan juga seorang penulis buku.

Suasana diskusi tentang lembaga pendidikan Islam di Warkop Kolaborasi, Jumat (14/7/2023).

Diskusi yang dimoderatori Founder Pilarindonesia.com, Irfan Abdul Gani, itu diawali dengan pembacaan Kitab Suci Alqur’an, yang bacakan Mushaddiq Shaleh.

Seftian Chow mengawali materinya dengan menyebut cikal bakal lahirnya sekolah Islam terpadu sudah ada sejak zaman Presiden RI ke-2, Soeharto.

Merujuk kepada tema diskusi “Untung Buntung Bisnis Sekolah Islam”, dia terlebih dahulu menjelaskan tentang perbedaan orientasi yayasan dan persereon terbatas (PT) atau pun commanditaire vennootschap (CV).

“Perlu kita pahami, dan semoga bapak-bapak semua sependapat bahwa yayasan itu orientasinya sosial. Yayasan tidak diwajibkan cari untung. Adapun PT atau CV, orientasinya memang cari untung,” kata Seftian.

Sehingga, penulis buku “Rahasia Umum” itu, berpesan agar pengelola yayasan dan  PT atau pun CV semestinya memahami dan menyadari akan orientasi kerjanya.

Seftian kemudian menyoroti masih banyaknya sekolah yang menggunakan sistem penggajian kepada para guru yang tidak sesuai dengan upah minimum provinsi (UMP) atau pun upah minimum regional (UMR).

“Sekolah dengan pembayaran tinggi tapi honor guru tidak sesuai UMP atau UMR. Padahal, secara Islam, kalau sudah berakad, maka harus dijalani,” ujarnya.

Seftian menyebut, itu dikarenakan pengelola lembaga pendidikan menerapkan locos manajemen atau mengalokasikan biaya serendah-rendahnya untuk dapat untung tinggi.

“Makanya, jangan heran, ada guru yang cari kerjaan sampingan, sehingga tidak lagi fokus pada pendalaman mata pelajaran,” jelasnya.

Founder Yayasan Al Faruq, Zulqadri Ramadhan, pemateri selanjutnya, mulai “memanaskan” suasana diskusi dengan melayangkan pertanyaan: apakah pendidikan itu layak dibisniskan?

Alumnus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, yang pernah mengajar di sejumlah sekolah negeri maupun sekolah swasta di Kota Makassar itu, menegaskan bahwasanya pendidikan Islam sangat tidak layak untuk dibisniskan.

“Mohon maaf jika kami berbeda pendapat. Yayasan itu fungsinya sosial. Landasan mendirikan sekolah. Sekolah, ketika ingin meraup keuntungan, semestinya untuk kesejahteraan semua orang di dalam sekolah itu,” tutur sosok perintis sekolah kuttab pertama di Kota Makassar pada 2015 itu.

Zulqadri, yang berencana akan menggratiskan sekolahnya dalam waktu dekat, menyampaikan beberapa buku inspirasi tentang pendidikan gratis, di antaranya tentang buku Salahuddin Al Ayyubi, yang isinya berkisah memuliakan gurunya.

Kendati demikian, dia juga tak menampik bahwasanya mengambil upah dalam mengajar, ada ulama yang membolehkan. Bahkan, ada juga tidak membolehkan.

Sementara itu, Saifullah Parewangi, pembicara berikutnya, menyebut mustahil ada pendidikan yang gratis.

“Pendidikan gratis nonsense. Sudah dikaji di seluruh dunia. Yang ada adalah siapa yang menggratiskan,” kata Dewan Pengawas Yayasan Al Hambra itu.

Dia pun menegaskan bahwa setiap yang gratis itu pasti ada yang membiayai, dan semestinya memang pendidikan dibiayai oleh negara.

Saifullah lalu menyampaikan tentang sejarah pola pendidikan di zaman Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam, mulai dari Baitul Arqam, Ahlul Suffah, cikal bakal munculnya istilah madrasah masa Abbasiyah hingga universitas pertama di Maroko.

Adik kandung mantan anggota DPD RI, Iqbal Parewangi, itu menyampaikan jika berbicara untung buntung, maka acuannya ke bisnis.

“Bisnis itu adalah usaha. Ikhlas itu adalah nilai. Mendanai pendidikan boleh-boleh saja, seperti sponsor dari ummat Islam dalam bentuk wakaf, hibah, infaq, sedekah atau hadiah,” terang Saifullah.

Direktur Wahdah Islamiyah Printing itu menambahkan, yang paling penting dalam membangun lembaga pendidikan Islam adalah yang mampu memberikan dan mengantarkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Pembicara yang terakhir adalah Rahmat Al Kautsar, pendiri sekaligus pemilik 44 cabang rumah penghafal Kitab Suci Alqur’an, yang tersebar di sejumlah provinsi, termasuk di DKI Jakarta, Jawa Barat dan Sulawesi Selatan, yang dikelola tanpa memungut uang sepeser pun alias gratis.

Bersambung

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Lembaga Amil Zakat Nasional Bersama Pemkot Makassar Bahas Program Pengentasan Kemiskinan
Ribuan Santri Berdoa Siang ini di Manunggal Makassar, Putri Ustadz Das’ad Latif akan Tampil Hibur Peserta SITARUPA 2025
Ketua DPRD Sulsel Hingga Wali Kota Makassar dan Sejumlah Pimpinan Daerah Dukung Penuh Pelaksanaan SITARUPA se-Indonesia Timur
Forum Ummat Islam Bersatu Berorasi, Rumah Zakat Sulsel Galang Donasi untuk Palestina di CFD Boulevard Makassar
Wahdah Islamiyah akan Gelar Tabligh Akbar dan Pelepasan Ratusan Da’i Nusantara di Kampus IAI STIBA Makassar Ahad Besok
Nelayan Togeo Bone Konvoi Perahu Bela Palestina, Dihadiri UBN dan Wakil Ketua DPD RI
MUI, Legislator dan FUIB Sulsel Tolak Konser Honne di Makassar!!
UAS: Setiap Belanja Produk Israel akan Menjadi Peluru Pembantai Warga Palestina

Berita Terkait

Senin, 15 Desember 2025 - 12:47

Al-Fikri Peduli Salurkan Bantuan ke Korban Banjir dan Longsor hingga Pelosok Terisolir di Aceh Tamiang

Senin, 15 Desember 2025 - 05:14

Darul Aman Peduli Antar Amanah Kemanusiaan ke Aceh Tamiang, Bantuan Disalurkan ke Wilayah Terisolir

Sabtu, 13 Desember 2025 - 12:38

Menarik! Haircut SedeKahf Makassar Bantu Sumatera: Potong Gaya, Beri Daya

Rabu, 19 November 2025 - 23:59

Musyawarah Ulama dan Tokoh Umat Sulsel Digelar di Asrama Haji Embarkasi Makassar Akhir Bulan ini

Minggu, 16 November 2025 - 13:36

Amran Sulaiman: Mentalitas dan Karakter Wahdah Islamiyah Kuat

Sabtu, 15 November 2025 - 13:26

Tokoh Nasional dan Menteri Kabinet Merah Putih Hadir dan Semangati Peserta Silatnas Wahdah Islamiyah

Kamis, 2 Oktober 2025 - 06:08

Ratusan Aktivis Global Sumud Flotilla Ditangkap Israel, Ustaz Bachtiar Nasir Serukan Aksi Besar-besaran 7 Oktober ini

Minggu, 31 Agustus 2025 - 23:57

Presiden Prabowo: Tindakan Anarki akan Ditindak Tegas!

Berita Terbaru