Jakarta, Pilarindonesia.com – Merayakan 50 tahun Festival Teater Jakarta (FTJ), Kala Teater tampil membawakan pertunjukan Postpartum, di Teater Luwes Institut Kesenian Jakarta, pada Jumat pekan lalu (23/11/2023).
Sutradara dan penulis naskah, Nurul Inayah, mengatakan Postpartum telah dipentaskan di Kota Makasar dan di dua kabupaten di Sulawesi Selatan, yang tergolong sebagai daerah dengan tingkat pernikahan anak yang cukup tinggi.
Dia menyampaikan, pertunjukan itu mengungkapkan kisah-kisah depresi pasca kelahiran yang kerap dialami perempuan setelah menjadi ibu baru. Penyebab depresi pasca kelahiran disebabkan oleh faktor yang berlapis, seperti perubahan besar pada hormon serta kondisi fisik dan mental, dan kecenderungan membebankan tanggung jawab pengasuhan hanya kepada ibu.
Naya, sapaannya, menjelaskan dengan adanya konstruksi yang terbangun di masyarakat mengenai standar menjadi ibu baik, juga merupakan kontributor yang berperan terjadinya depresi pasca kelahiran pada ibu.
“Adanya konstruksi tersebut membuat orang-orang merasa memiliki otoritas untuk memberikan komentar negatif terhadap pola asuh. Bahkan, terkadang tidak sedikit yang mengomentari perubahan fisik yang dialami ibu baru,” tuturnya melalui rilis, Senin (27/11/2023).
Pertunjukan Postpartum sendiri menawarkan perihal kisah dan perasaan para ibu yang tidak selamanya indah.
Berdasarkan hasil riset terhadap 69 ibu dengan pengalamannya saat pasca kelahiran, rasa kelelahan, sedih, merasa bersalah, cemas, takut, merasa sendirian, menerima komentar negatif, banyak dirasakan ibu muda, dan hal tersebut cenderung terabaikan.
Naya menyebut, hal inilah yang disodorkan di atas panggung sebagai bentuk kampanye tentang pentingnya memperhatikan isu kesehatan mental ibu pasca kelahiran.
“Kami membawa isu ini sebagai refleksi bagi kita untuk menjadi lingkungan yang nyaman dan aman bagi semua ibu baru. Ini adalah permulaan untuk memperkenalkan bahwa postpartum itu ada. Juga untuk memicu kepekaan masyarakat agar dapat memberikan dukungan positif kepada ibu,” terang Naya.
Adapun yang terlibat dalam pertunjukan itu, selain Nurul Inayah, sosok lainnya, masing-masing Dramaturg Shinta Febriany, Dwi Lestari Johan, Rifka Rifai Hasan, Aprilia Maharani, Sabri Sahafuddin, Arman Dewarti, Dwi Saputra Mario, Iqbal Naspa dan Sukma Sillanan.