
Makassar, Pilarindonesia.com – DR. Muh. Nashir T., salah seorang pengurus Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kota Parepare, menegaskan pembangunan sekolah Kristen Gamaliel harus dihentikan karena sangat rawan menimbulkan konflik horizontal.
“Dapat mengganggu ketenteraman warga masyarakat sekitar. Apalagi di lokasi tersebut ada pesantren, masjid dan sekolah, dan hampir 100 persen warga di situ adalah masyarakat Muslim, sehingga sangat tidak layak untuk dibangun sekolah Kristen karena cenderung akan memprovokasi warga Muslim,” ujarnya saat melakukan rapat penolakan di Masjid Ar Rasyid, Watang Soreang, Kota Parepare, beberapa hari yang lalu.
Nashir menyarankan agar pengelola sekolah Kristen Gamaliel sebaiknya mencari lokasi lain yang memungkinkan banyak warga non-Muslimnya bermukim.
“Memang semestinya ada studi kelayakan pendirian sekolah yang mempertimbangkan potensi kerawanan sosial dulu sebelum dibangun. Jangan sampai bangunan sekolahnya dibangun duluan, namun aspek studi kelayakannya sebagai syarat pendirian sekolah tidak ada, dan kalau pun ada hanya dibuat-buat tanpa dasar, terutama terkait dampak sosialnya,” katanya.
Ustadz Ardian Kamal, salah seorang tokoh agama, mengatakan bahwa sekolah Kristen itu akan lebih besar dampaknya daripada rumah ibadah.
Dia menyebutkan, para ulama mazhab bersepakat untuk melarang pembangunan syiar agama lain di tengah kaum Muslimin.
Usai shalat Jumat besok, warga yang tergabung dalam Forum Masyarakat Soreang Peduli Kota Santri akan menggelar unjuk rasa. Titik kumpulnya berlokasi di depan show room Suzuki, Jalan H. Muh. Arsyad, lalu menuju ke gedung DPRD Kota Parepare
“Diharapkan kepada seluruh warga masyarakat untuk ikut serta aksi penolakan berdirinya sekolah Kristen Gamaliel di Kelurahan Watang Soreang,” tulis ajakan yang sudah beredar di sejumlah grup aplikasi percakapan WhatsApp itu.








