Jakarta, Pilarindonesia.com – Rombongan kapal Global Sumud Flotilla semakin mendekati perairan Gaza, Palestina. Potensi penyergapan dan penyerangan dari penjajah Israel menjadi momok. Pasalnya, kapal-kapal kemanusiaan yang sebelumnya juga melakukan misi serupa, dipaksa berhenti di perairan Gaza, dan tidak dibiarkan menembus blokade.

Pada Selasa sore kemarin (30/9/2025), Ketua Global Indonesia Peace Convoy, Muhammad Husein, yang tergabung dalam rombongan itu, menyampaikan posisinya sudah berada di laut Mediterania dengan jarak 50 Nautical Mile dari perairan Gaza.
Laut Mediterania dipetakan tim Global Sumud Flotilla sebagai zona kuning. Sedangkan perairan Gaza sebagai zona merah.
“Zona merah, di mana kapal-kapal Flotilla yang sebelumnya ditangkap, seperti Kapal Mavi Marmara, Kapal Madleen. Dan beberapa menit yang lalu, kami mendapat kabar pihak Israel, mereka sudah semakin siaga. Ada kemungkinan mereka akan mengangkut, menahan dan menggiring para aktivis. Mereka juga sudah mengancam akan menenggelamkan sebagian kapal,” ujarnya melalui akun Instagram pribadinya.
Global Sumud Flotilla tersebut diikuti perwakilan dari 45 negara, di antaranya Indonesia, Malaysia, Italia, dan Swedia. Sebanyak 53 kapal yang berisi ratusan relawan dan bantuan kemanusiaan telah bertolak dari Pelabuhan Sidi Bou Said, Tunisia, sejak awal September 2025.
Ancaman dan intimidasi dari penjajah Israel tak menyurutkan tekad mereka untuk menembus blokade di Gaza. Serangan drone sudah berapa kali mereka alami. Italia dan Spanyol serta Tukrki telah mengerahkan kapal angkatan laut mereka dalam rangka mengawal kapal-kapal relawan.
Thiago Avilia, salah seorang aktivis kemanusiaan dari Brasil, meminta dukungan kepada masyarakat dunia untuk tak henti-hentinya membantu para relawan menyebarkan informasi dan ikut mengawasi perjalanan mereka lewat media sosial.
Misi dari kelompok sipil tersebut sebagai aksi nyata atas bungkamnya dunia melihat kekejaman penjajah Israel di Palestina. Selama ini, tak ada yang mampu menghentikan tindakan genosida zionis Israel yang terus menerus membantai rakyat Palestina
Berita Terkait
Editor : Irfan Jurnalis