Jakarta, Pilarindonesia.com – Pendiri Ikatan Ulama Palestina, Prof. Dr. Muraweh Mousa Nassar, menyampaikan tentang keutamaan Masjid Al Aqsa di Palestina, serta kondisi terkini penduduk dan wilayah yang dijajah Zionis Yahudi Israel itu.
“Masjidil Aqsa adalah tempatnya nabi-nabi hidup di dalamnya, sebagaimana Nabi Isa alaihissalam, Nabi Ibrahim alaihissalam, dan juga sebagai tempat diangkatnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wassalam menghadap kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang kita kenal dalam peristiwa Isra Mi’raj,” ujarnya saat menjadi pembicara dalam Diskusi dan Seminar Kemanusiaan Perjuangan Kemerdekaan Palestina, di Basement Convention Hall Jakarta Islamic Centre (JIC), Jakarta Utara, pada Rabu (15/11/2023).
Syaikh Muraweh mengatakan Masjidil Aqsa juga adalah kiblat pertama kaum muslimin, serta masjid yang diwasiatkan Nabi Muhammad kepada seluruh kaum muslimin.
“Sehingga banyak para ulama yang menghabiskan umurnya di Masjidil Aqsa,” kata Sekretaris Jenderal Komisi Baitul Maqdis di Persatuan Ulama Muslim Internasional itu.
Syaikh Muraweh menyebutkan, dikarenakan Nabi Muhammad sangat sering menyebut tentang Masjidil Aqsa, sampai-sampai para sahabat mengira masjid itu jauh lebih mulia dibandingkan Masjidil Haram di Kota Suci Makkah dan Masjid Nabawi di Kota Suci Madinah.
“Kondisi yang terjadi saat ini di bumi Palestina, di mana Zionis menyerang dan menguasai apa-apa yang ada di sana, mereka membantai dan memerangi kaum Muslimin di sana. Mereka yang sangat terobsesisi membangun tempat ibadah, karena mereka mengklaim bahwasanya di bawah qubbatus sakhra adalah tempat tinggal dan tempat ibadah mereka,” terangnya.
Qubbatus sakhra merupakan tempat yang pertama kali dijadikan Nabi Muhammad sebagai tempat melaksanakan shalat setelah menerima perintah kewajiban menjalankan shalat lima waktu. Shalat yang pertamakali dikerjakan oleh Rasulullah pada waktu itu adalah shalat fajar.
“Sedangkan orang Yahudi ingin membangun tempat ibadah di bawahnya. Pertanyaannya, apakah kita rela dan ridha orang Yahudi itu membangun tempat ibadahnya di situ? Tentu tidak,” tegas Syaikh Muraweh.
Dia juga menceritakan pengorbanan rakyat Palestina dengan jiwa, diri, harta dan seluruh yang mereka miliki untuk menjaga kemuliaan kaum muslimin dan Masjidil Aqsha.
“Apa tugas dan tanggungjawab kita terhadap Masjidil Aqsa, tentu sesuai dengan apa yang kita mampu, dengan berdakwah, berjihad, termasuk dalam rumah tangga; bagaimana mengajarkan anak-anak kita tentang Masjidil Aqsa, termasuk jihad dengan apapun yang kita miliki, baik dengan harta dan termasuk doa. Kita semua berkewajiban. Kaum muslimin di Palestina rela mengorbangkan diri, jiwa, harta dan seluruh apa yang mereka miliki untuk berjuang dan mempertahankan Masjidil Aqsa,” jelas Syaikh Muraweh.
Kegiatan itu diadakan oleh Komite Solidaritas Palestina (KITA Palestina) bekerjasama dengan Ormas Wahdah Islamiyah, Wahdah Inspirasi Zakat, dan Pengurus Masjid Jakarta Islamic Center.
Wakil Ketua KITA Palestina, Ustadz Ilham Jaya, Lc., M.H.I., menjelaskan bahwa acara ini diadakan untuk mengetahui tentang keutamaan dan kewajiban ummat Islam terhadap Masjid Al Aqsa.
Syaikh Murawweh akan melakukan safari dakwah ke sejumlah daerah di Indonesia. Selain menjalin silaturrahim, dia juga akan menjelaskan tentang kondisi kemanusiaan yang sedang terjadi di Palestina, melihat banyaknya informasi yang tidak lengkap konteks penjelasannya.
Sebelumnya, KITA Palestina telah mengumpulkan bantuan dari masyarakat Indonesia dan telah disalurkan tahap 1 melalui LAZNAS Wahdah Inspirasi Zakat, berupa bahan makanan, air minum dan hal-hal yang dibutuhkan secara umum oleh korban-korban.