Makassar, Pilarindonesia.com – Sejumlah aktivis Islam yang tergabung di Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK NKRI) Sulawesi Selatan melakukan audiens dengan legislator di Gedung DPRD Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Jumat (15/9/2023).
Hadir Ketua ANAK NKRI Sulsel, Ash Shiddiq Saleh bersama Firdaus Malie selaku sekretaris, dan juga Ketua Forum Ummat Islam Bersatu (FUIB) Sulsel Muchtar Daeng Lau, Andi Hidayatullah Lukman, dan beberapa aktivis Islam lainnya.
Mereka diterima politisi PKS Haslinda Wahab dan politisi PPP Saharuddin, di ruang Gedung Aspirasi DPRD Sulsel.
Dalam pernyataan sikapnya yang dibacakan Shiddiq, ANAK NKRI menyatakan mengutuk segala bentuk tindakan intimidasi dan sikap represif aparat terhadap masyarakat di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau.
ANAK NKRI juga meminta kepada pemerintah dan legislator untuk segera meninjau dan mengevaluasi kembali investor asing dan aseng yang dianggap cukup merugikan rakyat Indonesia, khususnya di Pulang Rempang.
“Kami mendukung investasi lokal, nasional dan internasional yang diprakarasi pemerintah dalam rangka membangun NKRI selama investasi tersebut tidak merugikan, menzalimi dan merampas hak-hak tanah kehidupan masyarakat,” kata Shiddiq.
Dia juga mengingatkan tentang bunyi Pancasila di sila kedua, ketiga dan keempat, serta UUD 1945 Pasal 33 Ayat 3.
ANAK NKRI juga berharap agar lembaga HAM melakukan upaya investigasi terhadap adanya dugaan tindakan pelanggaran HAM yang terjadi di dalam kasus itu.
“Kami juga meminta aparat agar segera membebaskan sejumlah warga Pulang Rempang dan Kota Batam yang ditahan karena membela dan mempertahankan tanah yang menjadi hak mereka,” kata Shiddiq, yang kemudian menyerahkan pernyataan sikap itu kepada Haslinda Wahab.