Makassar, Pilarindonesia.com – Wartawan senior Edy Mulyadi menjadi pembicara dalam Dialog Kebangsaan bertema “Menuju Indonesia yang Lebih Baik”, di Ballroom Menara Bosowa, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Makassar, Sabtu (5/8/2023).
Acara yang dipandu Pemimpin Redaksi Media Online Pilarindonesia.com, Irfan Abdul Gani, itu berlangsung cukup meriah dengan kehadiran ratusan peserta dari perwakilan ormas Islam, relawan simpul jaringan bakal calon Presiden Anies Rasyid Baswedan, dan sejumlah calon legislatif dari partai politik pengusung Anies.
Dimulai dengan seremonial pembukaan, seperti pembacaan Kitab Suci Alqur’an, menyanyikan lagu Indonesia Raya, sambutan serta pembacaan doa.
Sebelum menyampaikan materinya, Edy dipasangkan songkok patonro oleh H. Miswar. Songkok patonro merupakan sejenis ikat kepala khas suku Bugis-Makassar sebagai lambang kesatria dan pemberani. Selanjutnya, pengalungan kain dan rompi dari perwakilan kelompok relawan pemenangan Anies Baswedan.

Edy juga diberikan gelar Daeng Parani oleh segenap peserta dialog, yang artinya pemberani, dikarenakan sepak terjang Edy akhir-akhir ini yang dianggap cukup berani dalam menyuarakan dan menyiarkan kebenaran.
Edy, yang tergabung di Korps Muballigh Jakarta dan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII), mengawali pemaparannya dengan mengutip ayat di dalam Kitab Suci Alqur’an, di surah Al Baqarah ayat 208, tentang seruan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada orang-orang beriman untuk masuk ke dalam Islam secara keseluruhan, dan larangan dari Allah untuk tidak menuruti langkah-langkah syaitan, karena sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.
Dia pun menyampaikan betapa indahnya ajaran Islam, dikarenakan segala aktivitas manusia menjadi ibadah dan memperoleh pahala tatkala diniatkan sebagai ibadah.

“Seperti saat kita akan masuk atau keluar di WC, Islam mengajari doanya. Agama kita yang mulia ini bahkan menuntun kaki kiri masuk, dan kanan saat keluar dari WC. Ini baru urusan WC, belum yang lainnya, yang Islam telah atur sedemikian rupa. Masya Allah, indahnya Islam,” tutur Edy.
Sosok jurnalis yang sudah malang melintang di sejumlah media cetak nasional, media online, bahkan media televisi nasional, itu pun menggambarkan secara rinci persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini berdasarkan pengamatannya.
“Kalau tadi disebutkan kondisi negara kita dalam keadaan tidak baik-baik saja, itu salah! Yang benar adalah keadaan negara kita sudah diambang kehancuran,” tegas Edy, yang sempat membuat peserta dialog terdiam.
Ayah dari enam orang anak itu pun menjelaskan sejumlah masalah, di antaranya tentang persoalan kontrak kerjasama PT Freeport Indonesia, adanya dugaan unsur KKN di tingkat elite serta cengkraman oligarki.
Selain itu, Edy, yang sempat mendekam di balik jeruji besi atas kasus “Jin Buang Anak”, juga berbicara tentang Pilpres.
Dia membeberkan sejumlah upaya dari kelompok tertentu yang ingin menjegal Anies Baswedan agar tidak masuk dalam bursa Pilpres 2024.
“Jangankan Anda semua, kelompok-kelompok lawan saja yakin kok Anies bakal menang apabila ikut bertarung dalam Pilpres, sehingga beragam upaya dilakukan agar Anies tidak jadi maju,” ungkap Edy, yang disambut teriakan semangat dari relawan pendukung Anies.

Olehnya, dia meminta kepada seluruh relawan pemenangan Anies Baswedan agar bersatu padu, kompak dan bekerja keras di lapangan.
Di sesi tanya jawab, sejumlah perwakilan relawan juga turut menyampaikan pandangan dan gagasan dalam rangka mendudukkan Anies Baswedan sebagai Presiden RI, di antaranya dari Ketua Relawan Soelawesi Pejuang Anies (Resopa), Syarief Borahima.
Dia menyebutkan bahwa dibutuhkan kerja keras dan perjuangan serta pengorbanan agar mampu menyingkirkan semua rintangan yang menghalangi jalannya Anies Baswedan sebagai Presiden RI.
“Kami dari Resopa siap untuk itu, dan akan mendukung penuh agar Pak Anies Baswedan bisa menjadi Presiden RI, insya Allah, aamiin,” kata Syarief.
Didatangkan PA 212 Sulsel

Edy Mulyadi berada di Kota Makassar sejak Jumat kemarin. Sempat mengisi khutbah Jumat, kemudian diskusi di kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar. Selanjutnya, Edy tampil dalam bincang-bincang di Warkop Kolaborasi, lalu mengisi kajian Subuh di Masjid Bukit Baruga Antang, serta berdialog dengan Majelis Wilayah KAHMI Sulawesi Selatan.
Edy didatangkan oleh pengurus Persaudaraan Alumni (PA) 212 Sulawesi Selatan. Menurut Ketua PA 212 Sulsel, Ash Shiddiq Saleh, tujuan diadakannya kegiatan dialog kebangsaan ini sebagai ajang konsolidasi keummatan dan dalam rangka membangkitkan semangat para aktivis Islam agar kembali bersemangat menyongsong Pilpres 2024.
“Karena kita semua sebagai rakyat Indonesia menginginkan perubahan ke arah yang lebih baik, maka tentu kita harus berbuat dengan dilandasi niat ikhlas karena Allah Subhanahu wa Ta’ala dan harus bersemangat tentunya. Semoga dengan diadakannya dialog kebangsaan ini, kita dapat kembali menyatukan kekuatan dan bersemangat dalam rangka mendukung kandidat yang diusung oleh ummat, insya Allah,” jelas Siddiq.