Jeneponto, Pilarindonesia.com – Bootcamp dengan tema “Implementasi Jaringan Internet Mandiri dan Digitalisasi Pemerintahan Desa” digelar di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, baru-baru ini.
Program yang bertujuan mengubah pembangunan pedesaan itu dihadiri peserta dari berbagai desa, seperti Desa Kassi, Desa Bontomatene, Desa Mangepong, Desa Rumbia, Desa Kayu Loe Barat, Desa Paitana, Desa Lembangmanai dan Desa Gunung silanu, Kabupaten Jeneponto.
Bootcamp yang diselenggarakan pada 20-21 Juli 2023 tersebut, disambut antusias masyarakat.
“Antusiasme dan komitmen yang ditunjukkan oleh para peserta sepanjang bootcamp sungguh menginspirasi,” kata Founder PT Global Connection Indonesia, Salman Hasmin.
“Kami sangat senang melihat dedikasi individu-individu dari desa-desa yang bersemangat untuk memanfaatkan teknologi demi kemajuan komunitas mereka,” ujarnya.
Salman menyampaikan, kegiatan itu bertujuan memberikan platform unik bagi peserta untuk belajar, berkolaborasi dan bertukar ide dalam menciptakan lingkungan inovasi dan kolaborasi.
Dia menyebut, dengan memperoleh wawasan dan keterampilan berharga, para peserta sekarang siap untuk menerapkan strategi berpikir maju dan membawa perubahan positif di desa masing-masing.
“Bootcamp ini juga bertujuan untuk mengatasi kesenjangan digital dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan dengan memanfaatkan kekuatan teknologi. Melalui program ini, masyarakat pedesaan mendapatkan akses ke alat digital, sumber daya, dan pelatihan yang memungkinkan mereka meningkatkan layanan publik, mengoptimalkan efisiensi, dan mencapai pembangunan yang berkelanjutan, terangnya.
Dengan suksesnya bootcamp, Aplikasi Smart Desa siap memasuki fase selanjutnya, di mana desa-desa peserta akan memulai perjalanan transformasi menuju masa depan yang dikuasai teknologi. Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan jaringan desa pintar yang saling terhubung, berkontribusi pada pembangunan pedesaan secara keseluruhan, dan menciptakan peluang pertumbuhan.
“Kami sangat bersemangat melihat dampak positif yang SMart Desa telah berikan pada masyarakat pedesaan,” Jelas Zulkarnaen, STP., seorang tenaga pendamping desa.
”Program ini tidak hanya tentang konektivitas dan literasi digital, tetapi juga tentang memberdayakan komunitas lokal untuk mengambil alih pembangunan mereka sendiri,” dia menambahkan.