Makassar, Pilarindonesia.com – Hasanuddin Law Review (HALREV) kembali menoreh prestasi di kancah internasional. Setelah terbit perdana pada April 2015, HALREV, jurnal internasional yang diterbitkan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, meraih Quartile 2 (Q2) pada rilis terbaru SCIMAGO Journal Rangking 2023.
Capaian ini cukup prestisius, selain karena diraih dalam waktu relatif singkat, yakni 2 tahun, sejak berstatus sebagai Jurnal Internasional Bereputasi.
“Kami tidak menyangka meraih predikat ini dalamwaktusingkat,” kata Prof. Irwansyah selaku editor in chief HALREV melalui keterangannya, Selasa (2/5/2023).
“Menjadi sebuah tantangan bagi kami pengelola untuk terus menjaga kualitas artikel yang diterbitkan,” tambahnya.
Secara global, HALREV Unhas berada di peringkat 330 dari total 841 jurnal bidang hukum kenamaan dunia.
Di level Asia, HALREV berada pada peringkat 4 dari keseluruhan jurnal hukum di wilayah ASIA.
Menurut Dekan Fakultas Hukum Unhas, Prof. Hamzah Halim, akselerasi yang ditunjukkan HALREV dalam meraih predikat Jurnal Internasional merupakan buah dari kerja keras pengelola dan seluruh sivitasakademika.
“Ini membuktikan jika jurnal ilmiah dikelola dengan baik dan mendapat dukungan dari pimpinan akan menjadi kebanggaan. Tidak hanya di lingkup Unhas tapi juga secara nasional,” tegas Dekan sekaligus Advisor HALREV itu.
Dukungan penuh yang diberikan oleh pimpinan fakultas memang memberi andil dalam prestasi yang ditorehkan. Sebagaimana pantaun tim saat berkunjung ke ruang publikasi FH Unhas, terlihat ruangan berukuran 6×10 meter terlihat sangat representatif dan dilengkapi dengan beragam fasilitas penunjang.
Di lingkup Unhas, HALREV manjadi jurnal dengan raihan Quartile terbaik bersama Jurnal Forest and Society, Fakultas Kehutanan Unhas.
“Apresiasi kami kepada segenap pengelola dan pimpinan FH Unhas dan tim pengelola atas sejumlah prestasi yang diraih,” kata Rektor Unhas, Prof. Jamaluddin Jompa.
“Prestasi HALREV ini diharapkan menjadi langkah awal sekaligus stimulus bagi jurnal Unhas lainnya agar terusmeningkatkan tata kelola terbitan secara profesional,” dia menambahkan.