Makassar, Pilarindonesia.com – Empat organisasi pers di Sulawesi Selatan mendesak pihak kepolisian agar memproses kasus dugaan kekerasan yang dilakukan oleh oknum polisi kepada Dirman Saso, wartawan MNC Media, di Kabupaten Bulukumba.
Keempat organisasi media tersebut yakni Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Makassar, Ikatan Jurnalis Televisi (IJTI) Pengda Sulselbar, Pewarta Foto Indonesia (PFI) Makassar, dan Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI) Sulsel.
Ketua IJTI Pengda Suselbar, Andi Muhammad Sardi, mengatakan arogansi yang dilakukan oleh polisi saat pengamanan aksi unjuk rasa penolakan Undang-undang Cipta Kerja di Bulukumba sangat disayangkan dan itu merupakan pelanggaran yang berat.
“Jika terbukti pelaku benar melakukan intimidasi dengan cara menodongkan senpi ke jurnalis, itu merupakan pelanggaran berat karena mengancam kerja kerja jurnalis tv saat peliputan,” katanya, Kamis (13/4/2023).
Sardi menjelaskan, apa yang dilakukan oleh polisi yang mengintimidasi dan menodongkan pistol ke arah jurnalis bahkan menghalangi kerja jurnalis dengan menghapus hasil rekaman tidak dibenarkan.
Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Makassar, Didit Hariyadi, mengatakan jurnalis mempunyai hak untuk mencari, memperoleh, dan menyebarluaskan informasi, itu diatur dalam Pasal 4 UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Namun ia menyayangkan polisi yang melakukan pemukulan saat pers menjalankan tugasnya. “Ini masuk ancaman pidana,” katanya.
Karena itu, ia mengecam tindakan yang dilakukan anggota polisi di Bulukumba. Ia pun berharap kasus ini bisa diproses hukum. Meskipun ia mengakui jika setiap kasus kekerasan yang dilakukan oleh penegak hukum tak pernah sampai di pengadilan. “Kami mendorong adanya reformasi di Polri karena kasus kekerasan yang dilakukan polisi tidak pernah diproses hukum.
Sementara Ketua Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI) Sulsel, Syafril Rahmat, menyayangkan masih adanya aparat yang bertindak arogan terhadap jurnalis yang melakukan aktivitas peliputan unjuk rasa.
“Kasus ini menambah daftar panjang kasus kekerasan terhadap jurnlais oleh oknum polisi di lapangan. Padahal jurnalis jelas dilindungi UU dalam menjalankan aktivitas peliputannya. Kami harap oknum ini segera diproses agar tidak muncul kesan bahwa aparat kebal hukum,” tegas Ariel, sapaan akrabnya.
MNC Media Desak Pelaku Diproses
Kepala Biro iNews TV, Andi Muhammad Yusuf Aries, mengatakan bahwa pihaknya sangat menyayangkan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh anggota Polres Bulukumba.
“Pada dasarnya kami di MNC media melawan segala bentuk kekerasan khususnya yang terjadi terhadap reporter kami. Apalagi itu dilakukan saat menjalankan tugas,” katanya, Kamis 13 April 2023.
Ia juga mengatakan, perbuatan yang dilakukan oleh oknum kepolisian tersebut mencederai bukan hanya korban secara fisik dan mental. Tapi juga melukai profesi jurnalis sebagai salah satu komponen dalam negara demokrasi di Indonesia.
“Jadi kami berharap organisasi pers bisa mengawal kasus ini,” jelasnya.
Andi juga meminta kepada pihak kepolisian untuk bekerja secara profesional dalam menangani kasus kekerasan yang dialami Dirman Sasos, jurnalis MNC Media, yang bertugas di Kabupeten Bulukumba itu.