Gowa, Pilarindonesia.com – Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan menggelar pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut, di Pondok Pesantren Villa Tahfizh Himmatul Qur’an (VTHQ), Kelurahan Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, pada Ahad (26/2/2023).
Drg Aisyah Achmad, Ph.D., selaku penanggungjawab kegiatan, menyampaikan program itu dari Kelompok Kerja (POKJA) IV PKK Provinsi Sulsel, yang menyasar anak TK dan PAUD binaan, serta pondok pesantren.
“Tim Penggerak PKK Provinsi itu ada empat POKJA. Jadi, untuk bidang lingkungan dan kesehatan, itu ada di POKJA IV, yaitu kami sendiri. Kami punya program kerja dalam setahun, di mana salah satunya itu adalah penyuluhan, kemudian pemeriksaan gigi dan pengobatan untuk anak TK dan PAUD binaan, serta pesantren. Jadi dua sasarannya,” ujarnya.
Aisyah juga mengatakan bahwa mereka bekerjasama dengan para dokter dari dua rumah sakit, yakni Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Hasanuddin (Unhas) dan Rumah Sakit Khusus Daerah Gigi dan Mulut (RSKDGM).
“Karena kami butuh dokter untuk penyuluhan, pemeriksaan dan pengobatan, makanya kami kerja sama dengan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin (Unhas) yang punya RS Gigi dan Mulut Pendidikan Unhas,” tutur dokter gigi yang akrab disapa Dokter Ica itu.
“Untuk pengobatan sendiri, kami membutuhkan dental mobile unit. Yang punya itu Rumah Sakit Khusus Daerah Gigi dan Mulut (RSKDGM), yang dimiliki pemerintah Provinsi. Makanya, kami jalin kerjasama juga untuk meminjam mobil ini,” ia menambahkan.
Drg Aisyah, yang juga merupakan salah seorang dari orangtua santri di VTHQ ini, menyampaikan data-data hasil dari pemeriksaan kesehatan ini.
“Total personel yang tergabung ada sekitar 30 orang. Kemudian, sebanyak 147 santri telah melakukan skrining. Yang bagus giginya itu sudah aman, kemudian yang butuh perawatan itu yang kami bagi lagi, apakah butuh perawatan tambal atau cabut,” terangnya.
Sebelum berkegiatan, Aisyah mengaku terlebih dahulu harus mendapat izin dari Ketua Penggerak PKK Sulsel, Naoemi Octarina, yang juga istri Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, dan memang pondok pesantren masuk dalam kriteria untuk dikunjungi. Karena akses untuk mendapatkan perawatan gigi yang sulit, dan sayangnya di Puskesmas Tinggimoncong belum ada dokter gigi yang bertugas.
“Untuk kegiatan seperti ini sudah sering kami adakan, tapi ini untuk pertama kalinya di Pesantren. Karena memang baru tahun 2023 kami targetkan ke pesantren. Jadi, ini merupakan pesantren pertama yang didatangi,” terangnya.
Di akhir sesi wawancara, drg Aisyah memberi saran kepada pihak pesantren untuk membentuk Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di UKS. Sehingga para santri dapat dibekali pengetahuan pertolongan pertama saat sakit gigi, serta adanya edukasi untuk menjaga kesehatan gigi.

Sementara itu, Kepala Sekolah VTHQ Ustadz Hadianto, mengungkapkan rasa syukur dan bangga atas kedatangan Tim Penggerak PKK Pemprov Sulsel.
“Kegiatan ini tentu merupakan suatu kesyukuran dan kebanggaan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Villa Tahfizh Himmatul Qur’an Malino, karena menjadi pondok pesantren di Kabupaten Gowa yang dipilih oleh pihak PKK Provinsi Sulawesi Selatan untuk diadakan pemeriksaan kesehatan kepada seluruh santri,” ucapnya.
Ustadz Hadianto mengatakan pemeriksaan kesehatan ini tidak hanya terfokus pada pemeriksaan gigi saja, namun juga pada pemeriksaan kesehatan lainnya. Sesuai dengan keluhan santri masing-masing.
“Tentu harapan kami selaku Kepala Sekolah dengan diadakannya kegiatan pemeriksaan kesehatan ini, para santri bisa lebih menjaga kesehatan dirinya masing-masing, apatah lagi di musim penghujan seperti saat ini,” harapnya.
Ustadz Hadianto juga berharap, kunjungan pemeriksaan kesehatan ini bukan yang pertama dan terakhir, namun masih ada lagi kunjungan-kunjungan berikutnya.
“Mewakili pimpinan pondok pesantren Villa Tahfizh Himmatul Qur’an Malino, dan segenap para pembina, kami ucapkan banyak terima kasih kepada Tim PKK Provinsi Sulsel serta tim kedokteran gigi dari Unhas dan RS Daerah Pemprov Sulsel,” tutupnya.
Citizen reporter: Musfirah Rahman