Jakarta, PilarIndonesia.com – Analis politik sekaligus Direktur Indostrategi Research and Consulting, Arif Nurul Imam memaparkan hasil survei yang dilakukan pihaknya. Survei tersebut dilakukan untuk mengukur perspektif publik terhadap berbagai hal, termasuk tentang potensi Pilpres 2024 mendatang.
Surveinya menemukan bahwa tingkat popularitas dan akseptabilitas dari nama-nama tokoh menunjukkan, Prabowo Subianto lebih unggul.
“Survei mengukur tingkat popularitas dan akseptabilitas dari 12 tokoh publik. Hasilnya ditemukan bahwa Prabowo masih memuncaki tingkat popularitas dan akseptabilitas publik dengan perolehan persentase 32,9%” kata Arif dalam rilis surveinya secara daring, Minggu (26/2).
Sementara untuk tingkat elektabilitas nomor 2 (dua) diisi oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan disusul oleh eks Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.
“Ganjar masih terus berada di posisi kedua dengan 21% disusul di posisi tiga besar oleh Anies dengan persentase keterpilihan 19,8%” lanjutnya.
Arif menyampaikan bahwa alasan mengapa tingkat elektabilitas Prabowo masih berada di nomor satu, sebab ada beberapa faktor yang kemungkinan besar menjadi pengaruhnya.
“Ada beberapa alasan yang mungkin menjadi alasan Prabowo masih berada di posisi puncak. Pertama, endorsement Jokowi yang semakin intens terhadap Prabowo menuai dukungan dari pemilih loyal Jokowi 2019 lalu” jelasnya.
Endorsement tersebut juga berpotensi menggiring para pemilih loyal Jokowi ke Ganjar Pranowo bermigrasi mendukung Prabowo Subianto.
“Intensitas dukungan Jokowi terhadap Prabowo, mengakibatkan migrasi pemilih Jokowi yang ada di Ganjar ke Prabowo” sambungnya.
Alasan yang cenderung masih sangat relevan saat ini adalah, karena baik Ganjar maupun Anies belum memiliki kepastian politik untuk maju dalam bursa Pilpres 2024.
Untuk Ganjar, tiket dari PDI Perjuangan pun masih belum kunjung didapatkannya secara resmi. Termasuk dengan Anies yang masih belum pasti apakah PKS, NasDem dan Demokrat tetap solid mengusungnya di Pemilu 2024 nanti.
Ketidakpastian ini menurut Arif sangat berpotensi memicu ketegangan para pendukung dan simpatisan. Salah satunya adalah hengkangnya relawan Ganjar Pranowo Mania (GP Mania) pimpinan Immanuel Ebenezer dan mengubahnya menjadi Prabowo Mania 08.
Survei dilakukan dalam rentang waktu 14-23 Februari 2023 dengan melibatkan 1.230 responden di 34 provinsi di Indonesia. Teknik pengumpulan datanya menggunakan multistage random sampling dengan margin of error (MoE) ± 2,83% dan tingkat kepercayaan 95%.