Sejak meninggalkan dunia usaha kemudian masuk ke dunia politik tahun 2014, Sandiaga Uno ibarat pindah ke dunia lain. Sandi bagaikan pindah alam, dari dunia yang serba jelas ke dunia antah berantah yang tidak jelas. Dia seperti masuk hutan belantara yang penuh semak belukar dan binatang buas.
Wajar saja jika kedua anak Sandi, pada awalnya tidak setuju dengan langkah bapaknya masuk ke dunia politik karena privasi keluarga jadi hilang. Karena itu dua anak Sandi, Anneesha Atheera Uno dan Amyra Atheefa Uno sempat meninggalkan dunia medsos karena tidak ingin kehidupannya disorot publik. Keduanya mengatakan ingin menjalani kehidupan yang wajar seperti anak-anak lainnya. Namun seiring dengan berjalannya waktu, kedua anak Sandiaga Uno kini sudah mulai mengerti pilihan ayahnya.
Atmosfer dunia usaha dan lingkungan politik praktis memang bagaikan langit dan bumi. Apakah motivasi Sandi masuk ke dunia politik? Apakah Sandi mau memanfaatkan posisi politiknya untuk memperluas skala usaha bisnisnya. Dengan begitu dia lalu menjadi pengusaha merangkap sebagai penguasa (Pengpeng)? Tapi kalau itu yang hendak dituju, mengapa Sandi justru meninggalkan dunia usaha dan melepaskan posisi penting di 28 perusahaan yang pernah dia dirikan? Sejak meninggalkan dunia usaha, Sandi justru lebih fokus menjalankan amanah dan tanggungjawab yang dipikulnya sekarang sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Alih-alih memanfaatkan posisi dan jabatannya sebagai Menparekraf untuk kepentingan sendiri dan partainya, Sandiaga Uno justru memberikan seluruh gajinya ke Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Sebelumnya ketika menjadi Wagub DKI Jakarta, Sandi juga memberikan gaji yang diperolehnya ke badan zakat. Luar biasa, gaji dari negara pun dia sudah tidak butuh lagi. Kalau orang Betawi sambil berseloroh bilang begini: “Sombong amat!”.
Berapa sih kekayaan putra Ibu Mien Uno ini ? Yuk kita periksa datanya di situs www.elhkpn.kpk.go.id. Semua laporan harta kekayaan para pejabat negara ada disana. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), ternyata kekayaan Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mencapai Rp10,62 triliun pada 2021. Harta Sandiaga Uno tersebut melesat 178,24% dibandingkan tahun sebelumnya yang senilai Rp 3,81 triliun. Loh kok kekayannya bisa melejit begitu? Ternyata berdasarkan laporan LHKPN kenaikan nilai kekayaan Menparekraf dipicu oleh nilai surat berharga yang naik 214,1% menjadi Rp 9,78 triliun pada 2021. Tahun sebelumnya, surat berharga senilai Rp 3,11 triliun. Dengan begitu, kini Sandiaga Uno merupakan menteri terkaya di jajaran Kabinet Indonesia Maju di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut dilantik menjadi Menparekraf pada 23 Desember 2020 menggantikan Wishnutama Kusubandio.
Urusan dunia sudah selesai
Pantas saja Sandi tidak lagi butuh gaji dari negara, kekayaannya sudah lebih dari cukup kalau bukan dikatakan melimpah. Dari data dan informasi diatas, penulis bisa menyimpulkan: “Sandiaga Uno sudah selesai dengan urusan dunia (materi). Perjalanan dia selanjutnya adalah mengabdi pada kepentingan masyarakat”. Hal itu sejalan dengan nasehat yang kerap diucapkan oleh para da’i:
“Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Khoirunnas anafauhum linnas (Hadits diriwayatkan oleh Imam Thabrani dan Daruquthni).
Sebagai pengusaha, Sandi sebenarnya bisa juga memberdayakan dan memotivasi masyarakat untuk menjadi entrepreneur atau pengusaha UMKM yang tangguh, tapi jumlah yang bisa dijangkau lebih terbatas. Namun, dengan posisinya sekarang sebagai pengambil kebijakan yakni selaku Menparekraf, dia bisa menciptakan peluang dan lapangan kerja baru bagi para pengusaha muda hingga jutaan orang.
Bagi Sandi, partai politik merupakan pintu masuk dan alat untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat. Dia resmi bergabung dengan Partai Gerindra tahun 2015. Awalnya memang Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang meminta Sandi masuk parpol tersebut. Tapi sebelum resmi bergabung dengan Partai Gerindra, Sandi diminta Prabowo untuk menjadi juru bicara saat kontestasi Pilpres 2014.
Dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube Daniel Mananta Network, Kamis (16/7/2020), Sandiaga Uno menceritakan awal dirinya masuk dunia politik. “Pada 2014, saya dipilih menjadi Jubir Prabowo karena sebelumnya saya pernah menjadi konsultan keuangan dari grup bisnis Prabowo,” kata Sandi. Kemudian, pada tahun 2015 dalam suatu pembicaraan yang cukup mendalam, Prabowo akhirnya memancing Sandiaga Uno untuk terjun ke politik.
“Pak Prabowo bilang, Indonesia sudah memberi begitu banyak kepada Sandi. Indonesia sudah memberikan kesuksesan di usia yang sangat muda. Passion kamu adalah membangun lebih banyak entrepreneur, lebih memberdayakan UMKM,” ujar Sandiaga menirukan ucapan dan nasehat Prabowo. Awalnya Sandi ingin menolak tawaran tersebut, namun dia merasa tidak enak karena tawaran tersebut datang langsung dari seorang jenderal purnawirawan. Akhirnya, dia meminta izin untuk membicarakan soal tawaran tersebut kepada keluarganya terlebih dulu.
Namun ternyata Prabowo justru telah lebih dulu melakukan pendekatan kepada keluarga Sandiaga Uno. Bahkan Ibu Mien Uno (ibunda Sandi) dan Mpok Nur (istri Sandi) sudah merestui Sandi untuk terjun ke politik. Dua tahun setelah bergabung dengan Partai Gerindra, Sandi dicalonkan partainya jadi Calon Gubernur DKI. Namun skenario politik tersebut berubah di tengah jalan. Saat malam pencalonan gubernur DKI Jakarta, dia mendapat sambungan telepon dari mantan Wapres Jusuf Kalla terkait usulan untuk bermitra dengan Anies Baswedan. Dia mendapat tawaran untuk menjadi calon wakil gubernur, dan Anies Baswedan sebagai calon gubernur. Akhirnya tahun 2017 pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno terpilih menjadi Gubernur dan Wagub DKI. Namun menduduki jabatan Wagub DKI tidak lama karena Prabowo memerintahkan Sandi untuk mendampinginya sebagai Calon Wapres pada kontestasi Pilpres 2019. Kendati Prabowo-Sandi kalah di ajang Pilpres itu, akhirnya kedua tokoh ini ikut bergabung dengan Presiden Jokowi sebagai Menteri Pertahanan dan Menparekraf. (BERSAMBUNG).
Tjahja Gunawan
(Penulis, Wartawan Senior)
Bagian pertama dari dua tulisan