Soppeng, PilarIndonesia.com – AKBP Muhammad Yusuf Usman, yang kini menjabat sebagai Kapolres di Kabupaten Soppeng, merupakan di antara korban bencana tsunami Aceh yang selamat pada 2004 silam.
Dalam sebuah potongan video yang beredar, saat menjabat sebagai Kapolres di Palopo, dalam giat Safari Jumat dan ibadah Jumat, AKBP Muh. Yusuf Usman, yang tampil menjadi seorang khatib, menyampaikan pesan-pesan Islam dan menceritakan kenangannya saat menjadi korban bencana tsunami Aceh.
Yusuf terbawa arus tsunami sejauh 3 kilometer dari posisi awal hingga terdampar di sebuah bukit di Banda Aceh.
“Anggota saya 60 orang, 16 orang yang hilang. Sama-sama terbawa air. Rombongan saya yang satu Polsek, tujuh orang sama saya, satu pun tidak ketemu kecuali saya,” tuturnya.
“Demi Allah, saya sampaikan hari ini, yang saya ingat (waktu terbawa arus tsunami), pak, orangtua saya, ibu saya, karena saya tidak pernah berpikir akan bertemu dengan ibu saya lagi,” ujar Yusuf, yang kala itu baru lulus dari Akabri (sekarang Akpol).
Yusuf yang mengaku sangat sayang dengan ibunya. Dia ingin sekali membahagiakan ibunya. Sehingga dalam kondisi terbawa tsunami, ibunya selalu terngiang.
Setelah menceritakan pengalaman yang cukup berkesan dalam hidupnya itu, AKBP Yusuf Usman kemudian menyampaikan hikmah dari kisahnya tersebut.
“Pelajaran yang bisa kita ambil, sekuat apapun manusia mengumpulkan harta, ia akan habis pada waktu yang tak terduga. Dari situlah saya paham, tidak ada orang yang hebat, yang hebat adalah zat yang menciptakan, yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala,” pesannya.
