Makassar, Pilarindonesia.com – Ketua Forum Arimatea Sulawesi Selatan, Ustadz Jumzar Rachman, menanggapi soal beredarnya potongan video sejumlah karyawan di salah satu hotel ternama di Kota Makassar, yang tampak mengenakan busana Sinterklas dalam menjemput tamu.
Dia menyatakan sangat menyayangkan dan menyesalkan apabila karyawan itu adalah penganut agama Islam.
“Karena sangat jelas agama kita, Islam, mengharamkan mengenakan atribut atau busana orang nasrani. Semoga saja karyawan itu bukan beragama Islam, karena kami juga hanya sekadar menerima video tanpa ada keterangan,” kata Ustadz Jumzar, melalui keterangannya, Kamis, 29 Desember 2022.

Dia juga menyatakan akan sangat mengecam apabila karyawan itu adalah seorang Muslim dan mendapat ancaman jika tak mengenakan pakaian Sinterklas dari pimpinannya.
“Kalau itu kita dapati, pasti kami akan bergerak dan mendatangi manajemen serta pimpinan hotelnya. Kami masih menunggu laporan, semoga ada yang masuk, baru kita akan bergerak,” tegasnya.
Menurut Ustadz Jumzar, sudah menjadi rahasia umum bahwa memang terkadang ada oknum di sebuah perhotelan di Kota Makassar, yang sengaja memaksa dan mengancam agar semua karyawannya tanpa terkecuali, wajib mengenakan atribut dan busana berbau natal dan tahun baru di setiap penghujung akhir tahun Masehi.
“Karena ini terjadi setiap tahun, sehingga kami sangat membutuhkan tindakan dan ketegasan dari pemerintah agar memberikan sanksi kepada pihak perhotelan yang melakukan tindakan seperti itu,” ujar Ustadz Jumzar.
”Dan kami meminta agar kebijakan perusahaan secara tertulis bahwa yang kenakan atribut natal hanya non-muslim,” tuturnya.