Takalar, Pilarindonesia.com – Yayasan Sahabat bekerjasama dengan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Takalar menggelar pelatihan dai dan mengaji di Masjid At Taubah Lapas Takalar, Kabupaten Takalar, pada Rabu siang kemarin.
Dalam kegiatan itu, Ketua Yayasan Sahabat, Ustadz Ichwan Jufri, membawakan tausiyah seputar keyakinan kepada Allah sebagai sumber kebahagiaan, serta kiat dalam memanfaatkan waktu semasa pendidikan di balik jeruji.
“Hari ini, saatnya introspeksi diri, muhasabah masa lalu kita sebelum Allah yang menginterogasi kita. Ingat dosa kita kepada orangtua. Minta sama Allah agar orangtua kita ridha, sambil mohonlah ampunan untuk mereka,” tutur da’i yang rutin keluar masuk ke Lapas dan Rutan ini berceramah.

Ustadz Ichwan menasihatkan kepada para narapida agar memperbaiki shalat lima waktu dan berupaya belajar serta memperbaiki bacaan Alqur’an.
“Tidak mustahil saat bebas nanti mantan napi bisa jadi dai dan guru ngaji. Ini sudah terbukti, banyak yang telah sukses kita bina bersama Yayasan Sahabat,” ujar Manager Laznas BSMU BSI, yang langsung disambut takbir dari kalangan narapidana.
Dalam kesempatan itu, Yayasan Sahabat dan Lapas Kelas II B Takalar melakukan penandatanganan kerjasama dalam program pembinaan keagamaan dan program keterampilan.

Yayasan Sahabat yang diketuai langsung Ustadz Ichwan Jufri akan membantu warga binaan, bukan hanya program pembinaan di dalam Lapas, tetapi setelah bebas nanti dilanjutkan pembinaanya di luar.
Penandatanganan kerjasama dilakukan pelaksana tugas (Plt) Kepala Lapas Kelas IIB Takalar, Azhari, bersama dengan Ustadz Ichwan Jufri, yang disaksikan oleh jajaran pejabat struktural dan pegawai balai pemasyarakatan, termasuk Dewan Pembina Yayasan Sahabat, H. Soeardy, yang turut hadir dalam acara itu.
Menurut Azhari, kerjasama ini sebagai wujud tanggungjawab dan upaya dari Lapas Takalar menjadikan Lapas tersebut sebagai percontohan.
“Yayasan Sahabat akan membantu warga binaan, bukan hanya pembinaan di dalam Lapas, tapi sampai nanti setelah bebas akan dilanjutkan pembinaanya di luar. Serta khusus warga binaan yang tersandung masalah PP 99, maka Yayasan Sahabat sebagai mitra pihak ketiga, insya Allah bisa memberikan rekomendasi untuk pengurusan CB atau PB warga sekalian. Ini semua agar warga segera bisa kembali bergabung dengan keluarga masing masing,” terangnya disambut pekikan takbir dan senyum bahagia dari para narapidana.
Yayasan Sahabat Masuk Tahun Kelima
Yayasan Sahabat saat ini sudah masuk usia lima tahun. H. Soeardy mengatakan, lembaga ini sudah teruji dan telah melewati rangkaian kerjasama dengan Rutan dan Lapas, termasuk secara khusus mendapat amanah dari Kantor Wilayah Kemenkumham Wilayah Sulsel.
“Dengan kerjasama ini, semoga menjadi motivasi warga binaan untuk terua belajar dan berubah, seiring dengan momentum hijrah dan kemerdekaan,” pungkasnya.
