Bogor, Pilarindonesia.com – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah mengeluarkan izin operasional untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) Alqur’an Cibinong, Kabupaten Bogor, pada 11 April 2022.
Kepala SMA Alqur’an Wahdah Islamiyah Cibinong, Agusman, S.Si., M.E., mengatakan keluarnya izin itu berkat kerjasama dan upaya keras dari seluruh pihak, terutama dari jajaran Yayasan Pesantren Wahdah Islamiyah (YPWI), keluarga besar Pesantren Tahfidz Wahdah Islamiyah dan SMP-SMA Alqur’an Wahdah Islamiyah.
“Jadi, untuk mendapatkan izin ini tentulah tidak mudah. Butuh perjuangan dan kesabaran, dan alhamdulillah, kerjasama dari semua pihak akhirnya membuahkan hasil dengan keluarnya izin operasional tersebut,” ujarnya kepada Koran Pilar Indonesia, Ahad malam (12/6/2022).

Menurut Agusman, sebelum izin itu keluar cukup banyak tantangan dan rintangan yang dihadapi. Dia menyebutkan, selama itu pula pihaknya tidak leluasa membuat program karena khawatir dianggap melanggar oleh pemerintah setempat. Kemudian, setiap ujian, siswa SMA Alqur’an Wahdah Islamiyah terpaksa harus mengikut ke sekolah lain untuk ikut ujian atau sekadar ikut program paket.
“Cukup lama juga kami menjalani itu, karena ada sekitar 3 kali lulusan,” terang Agusman.
SMA Alqur’an Wahdah Islamiyah Cibinong Akan Lebih Leluasa Berkreasi
Kepala SMA Alqur’an Wahdah Islamiyah Cibinong, Agusman, S.Si., M.E., mengatakan dengan keluarnya izin operasional SMA dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pemerintah Provinsi Jawa Barat, maka pihaknya akan lebih leluasa berkreasi dalam rangka pengembangan sekolah dan program kemajuan dunia pendidikan.

“Insya Allah, tentu kami akan lebih leluasa membuat program kegiatan sekolah, bisa lebih bebas mengikuti perlobaan dengan menggunakan nama SMA Alqur’an Wahdah Islamiyah langsung,” ujarnya.
Selain itu, Agusman menyatakan pihaknya akan tetap bersinergi dengan pemerintah untuk memajukan pendidikan, terutama dalam membina generasi muda.
“Fokus kami memang membina dan mendidik generasi muda dengan Alqur’an, dan fokusnya pada Alqur’an,” tuturnya.

Agusman juga berharap ke depannya program beasiswa di SMA Alqur’an Wahdah Islamiyah terus berlanjut dan bisa dimanfaatkan untuk anak-anak dari keluarga dhuafa.
“Alhamdulillah, program beasiswa bagi dhuafa sudah dijalankan di sekolah ini, namun tentu dengan syarat dan ketentuan,” terangnya.
Untuk program pendidikan, Agusman memastikan tetap beracuan kepada kurikulum yang menjadi arahan dari Yayasan Pesantren Wahdah Islamiyah (YPWI).
“Karena memang program pondok pesantren sebagai washilah penguatan peserta didik. Jadi, kami masih selalu menaati apa yang menjadi arahan dari pihak Yayasan Pesantren Wahdah Islamiyah (YPWI),” jelasnya.