Makassar, Pilarindonesia.com – Anggota DPRD Makassar, Andi Hadi Ibrahim Baso, S.S., M.A., menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 6 Tahun 2019 tentang Kepemudaan, di Hotel Tree Makassar, Senin (13/6/2022).
Dalam pemaparannya, Andi Hadi menyampaikan bahwasanya penyebarluasan atau sosialisasi Perda merupakan proses aktif pemerintah agar suatu peraturan perundang-undangan dapat diketahui kalangan masyarakat.
Menurut ketua Komisi D DPRD Makassar itu, semata-mata tujuannya untuk mendapatkan umpan balik antara masyarakat dan pemangku kepentingan dengan pemerintah daerah sebagai bahan masukan dalam agenda pembuatan peraturan atau kebijakan yang dapat ditindak lanjuti.
“Olehnya itu, kita perlu kawal baik-baik ini Perda. Semua mesti terlibat dalam pengawalannya agar tahapan realisasi di lapangan dapat berjalan maksimal,” kata Andi Hadi di depan peserta sosialisasi Perda.

Andi Hadi Ibrahim Baso, SS., MA., di Hotel Tree Makassar, pada Senin (13/6/2022).
Sementara itu. Drs. Ruangsah Irwan Waji, seorang muballigh, dan juga selaku pembina OKP Gema Keadilan, yang bertindak sebagai pemateri dalam acara itu, mengatakan bahwa poin penting dari Perda tentang Kepemudaan tersebut adalah pada Pasal V yang memuat tentang peran, tanggungjawab dan hak pemuda.
Dia menyampaikan, pemuda harus berperan aktif sebagai kekuatan moral, kontrol sosial dan sebagai agen perubahan.
“Untung ada mi ini Perda. Sisa kita followupi. Kalau kita punya OKP kepemudaan dan butuh pendanaan, bisa diakses berdasarkan amanah Perda ini. Tinggal kita usulkan ke Pemerintah Kota Makassar untuk dianggarkan di APBD,” ujar Ruangsah Irwan Waji.
Muhammad, S. Kom., seorang pembina Komunitas Senam Nusantara, sebagai pemateri juga dalam sosialiasi Perda itu, menuturkan pemuda tabiatnya adalah penuh semangat.
Dia menyampaikan batasan usia Perda dari 18-30 tahun, yang berarti cakupannya pada usia produktif manusia yang lagi semangat-semangatnya.
“Jadi anak muda jangan letoi, lebai, sakit-sakitan. Justru menjadi anak muda harus semangat, energik, gemar olahraga. Sebab pemudalah generasi yang akan mengelola masa depan bangsa. Coba kalau sakit-sakitan, bagaimana mau mengurus negara,” tutur Mamad, sapaan akrabnya.