
Sulteng, Pilarindonesia.com – Hingga memasuki hari keempat pencarian, keberadaan dr Faisal belum diketahui.
Ketua Divisi SAR & Assessment Wahdah Peduli Pusat, Abu Umar Al-Qassam, yang saat ini bersama dengan tim pencarian lainnya di lapangan, mengaku belum menemukan adanya tanda-tanda tentang keberadaan korban.
“Belum ada titik terang sampai sekarang,” ujarnya saat dihubungi, Selasa (10/5/2022).
Dikabarkan, sebelum menghilang di Dusun Mamunu, Desa Lingadan, Kecamatan Dako Pemaean, Kabupaten Toli-Toli, sejak Jumat (6/5/2022), pekan lalu, dr Faisal tengah menjalankan misi kemanusiaan.
Menurut Abu Umar, ada dua desa yang akan didatangi dr Faisal untuk penyerahan bantuan tersebut.
Dia menyebut, setelah penyerahan donasi di desa pertama, selesai seremonial, termasuk foto bersama. Selanjutnya, malam itu juga dr Faisal akan menjangkau desa berikutnya, yang juga dalam rangka mengantarkan bantuan berupa uang donasi.
“Malam itu juga, beliau akan ke desa yang kedua. Antara desa pertama dan kedua, perjalanannya terbilang cukup jauh,” jelas Abu Umar.
Dia mengatakan, di pertengahan desa pertama dan kedua itulah diduga dr Faisal menghilang yang hingga sekarang ini belum diketahui secara pasti penyebabnya.
“Asumsi liarnya adalah dirampok, diculik dan seterusnya, karena belum ada titik terang hingga hari keempat ini,” terang Abu Umar.
Dia juga membantah upaya pencarian dr Faisal dengan menggunakan bantuan dukun dan semacamnya.
Dia menegaskan bahwa kegiatan pencarian dilakukan oleh para relawan gabungan dari ormas Islam, relawan kemanusiaan bersama aparat setempat.
“Hari keempat ini, tim menyusuri pantai di sekitar lokasi kejadian dengan radius 10 kilometer ke arah Toli-Toli, 10 km ke arah Buol,” Abu Umar menambahkan.