Soppeng, Pilarindonesia.com – Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda) ke-VII Dewan Pengurus Daerah (DPD) Wahdah Islamiyah Soppeng, bertema “Menguatkan Konsolidasi dan Meningkatkan Kapasitas Institusional Berbasis Pendidikan Paripurna Menuju Visi 2030”, digelar di Aula Kantor BKPSDM, Kabupaten Soppeng, pada Ahad (6/3/2022).
Ketua DPD Wahdah Islamiyah Soppeng, Ustadz Ahsan La Ode, menyampaikan bahwa semua tingkat lembaga dari pusat, wilayah, daerah dan cabang berusaha untuk menggapai visi tersebut
“Ini tertuang dalam Renstra (Rencana Kerja Strategis) Wahdah Islamiyah yang kemudian diurai dengan indikator-indikator yang akan kita capai,” tuturnya.
Ustadz Ahsan mengatakan, Musda tersebut dihadiri seluruh pengurus DPD Wahdah Islamiyah Kabupaten Soppeng dan seluruh perwakilan pengurus DPC dari kecamatan yang jumlahnya kurang lebih 45 orang peserta.
Dia juga menyampaikan bahwa beberapa rangkaian kegiatan telah dilakukan, yakni workshop penyusunan anggaran dan rencana kerja penyusunan rencana kerja anggaran.
“Kami mencoba untuk mengembangkan Wahdah Islamiyah, dan mencoba untuk melakukan pengelolaan organisasi hampir sama dengan pemerintahan,” terang Ustadz Ahsan.
Sementara itu, mewakili ketua Dewan Pengurus wilayah (DPW) Wahdah Islamiyah Sulawesi Selatan, Ustadz Ervan Arsyad, Lc., MA., yang merupakan wakil DPW Wahdah Islamiyah Sulawesi Selatan, dalam sambutannya, memaparkan bahwasanya Wahdah Islamiyah yang mewadahi 24 DPD kabupaten/kota akhir-akhir ini disibukkan dengan kegiatan Mukerda. Apalagi menjelang datangnya Bulan Suci Ramadhan 1443 Hijriyah.
“Diharapkan dapat melakukan kegiatan yang membangun dan bermanfaat selama Bulan Suci Ramadhan. Olehnya itu, kami di Wahdah Islamiyah selalu siap untuk bersinergi dengan pemerintah,” ucapnya.
Bupati Soppeng, Andi Kaswadi Razak, yang hadir membuka kegiatan tersebut, mengungkapkan bahwa apa yang disampaikan oleh Wakil Ketua DPW Wahdah Islamiyah Sulawesi Selatan, dari sisi budaya memang sangat tepat, karena sepantasnya masyarakat tidak boleh melupakan sejarah budaya.
“Dan kita harus bangga mempunyai nenek moyang yang mewariskan segala kebaikannya yang sangat berhubungan erat dengan apa yang kita perjuangkan saat ini,” ujarnya.

“Alhamdulillah, saya melihat Wahdah Islamiyah sangat terbuka, dalam hal apapun dan ini perlu dipertahankan,” kata Andi Kaswadi menambahkan.
Dia memaparkan siapa pun nantinya yang akan menjadi pemimpin, maka diharapkan membuat program yang dapat membantu masyarakat dan pemerintah daerah walaupun ada beberapa sudut pandang yang berbeda, tapi pada hakikatnya tujuannya sama.
Andi Kaswadi mengatakan, pelaksanaan Mukerda adalah suatu tradisi organisasi yang mutlak untuk melakukan pertanggungjawaban dalam satu periode organisasi serta membuat program kerja dan melakukan pemilihan pimpinan baru.
Melalui Mukerda, dia juga mengharapkan terjadinya suatu kesinambungan dan keberlanjutan dalam organisasi Wahdah Islamiyah di Kabupaten Soppeng.
“Jika nanti ada kebijakan bahwa kita akan dilarang untuk melaksanakan ibadah di Bulan Suci Ramadhan, terutama shalat Tarawih, mungkin saya akan melawan karena ada alasan saya. Kita tidak boleh disamakan dengan wilayah/daerah lain,” tegas Andi Kaswadi.
Bupati dua periode itu sangat berharap agar Wahdah Islamiyah turut bersinergi dengan pemerintah daerah untuk menghadapi masalah saat ini.
“Jika tidak bisa membantu secara fisik, maka doakan kami. Semoga di Bulan Suci Ramadhan, yang ditunggu-tunggu dapat kita laksanakan tanpa kendala apapun,” terang Andi Kaswadi Razak.
Laporan: Yusuf Cinchonk, Biro Koran Pilar Indonesia di Soppeng