Makassar, Pilarindonesia.com – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, menghadiri Sidang Paripurna Pelaksanaan 352 tahun Sulsel, di Gedung DPRD Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar, Selasa (19/10/2021).
Kegiatan bertema “Bersatu SIPAKATAU dalam Era Baru Menuju Sulawesi Selatan yang Lebih Baik” yang dilaksanakan secara hybrid itu, juga dihadiri Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan dua mantan Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo dan HM Amin Syam.
Dalam sambutannya, Tito Karnavian mengatakan, Sulsel sebagai pintu masuk dan hub Kawasan Timur Indonesia memiliki potensi besar dalam berbagai sektor, baik itu investasi, manufaktur, pariwisata, pertanian serta jasa. Demikian juga dengan sumber daya manusianya, dia menyarankan agar dapat dibangun untuk dapat meningkatkan daya saing.
“Diharapakan Sulsel dapat meningkatkan potensi tersebut untuk kesejahteraan masyarakat,” kata Tito Karnavian.
Sementara itu, Andi Sudirman menyampaikan, di tahun ini Sulsel yang memasuki usia ke-352 tahun masih berada di masa pandemi Covid-19 di tahun kedua. Dia menyebut, kondisinya memiliki tantangan yang lebih.
“Namun berkat sinergi dengan Forkopimda Sulsel dan bahu membahu dengan masyarakat, akhirnya dapat keluar dari puncak pandemi,” ujar Andi Sudirman.
Ia mengaku, dalam mengawali tugas sebagai Plt Gubernur Sulsel, tantangan yang dihadapi adalah kondisi keuangan provinsi yang sedang dalam kondisi tidak baik. Di mana Pemprov Sulsel perlu menyelesaikan utang ke sejumlah pihak.
“Dalam waktu singkat dapat membalikkan keadaan. Tiga bulan pertama penyelesaian sistem utang-piutang. Forkopimda dengan sense of crisis melakukan pendampingan. Yang diprediksi menjadi masalah akhir tahun tetapi dapat dilewati. Dengan membalikkan keadaan, Sulsel secara pasti secara perlahan menuju lebih baik, slow but sure,” sebutnya.
Andi Sudirman juga menyampaikan, Sulsel melakukan perbaikan kondisi dengan baik secara perlahan. Pada triwulan pertama ekonomi Sulsel tumbuh 7,66 persen setelah mengalami kontraksi 0,21 persen, dan angka kemiskinan dapat ditekan sekitar 15 ribu jiwa di triwulan kedua.
Adapun Ketua DPRD Sulsel, Andi Ina Kartika Sari, menjelaskan rapat paripurna ini merupakan upaya mengenang momentum sejarah terbentuknya Sulsel. Berakhirnya perang Makassar pada tahun 1669 menjadi awal bangkitnya kesadaran mengembalikan hubungan persaudaraan sebagai awal tahun peringatan.
“Mengenang sejarah sangat penting karena sejarah adalah bagian dari daya ingat dalam memotivasi kecakapan, kemampuan, kekuatan dan keteguhan dalam menjaga persatuan dan kesatuan demi keutuhan, kepaduan, kekokohan dan kejayaan bangsa dan negara yang kita cintai,” terangnya.
Penghargaan dan bantuan juga diberikan oleh Plt Gubernur Sulsel. Untuk penghargaan kategori penyelemayan aset daerah milik Sulsel berupa lahan Masjid Al-Markaz Al Islami Jenderal M Jusuf. Kategori penyelamatan aset milik pemprov yang dipisahkan berupa lahan Gedung Juang 45 ke Pemprov Sulsel. Kategori pendampingan ke Pemprov Sulsel. Kategori capaian vaksinasi tertinggi TP-PKK kabupaten/kota, kecamatan, keluarahan/desa.
Pemberian santunan juga diberikan kepada istri dua prajurit TNI asal Sulsel yang gugur dalam penyerang Pos Koramil Kisor, Kabupaten Maybrat, Papua Barat. Santunan yang diberikan sebesar Rp 15 juta. Santunan juga diberikan kepada 94 orang anak yatim piatu yang kehilangan orangtua akibat pandemi Covid-19, dengan nilai masing-masing Rp 2,5 juta.
Selanjutnya, penyerahan persetujuan pembangunan stasiun penyediaan kendaraan listrik umum di Kantor Gubernur Sulsel oleh GM PLN Unit Induk Sulselrabar kepada Plt Gubernur. Dalam kegiatan ini, jajaran ASN lingkup Pemprov Sulsel memberikan bantuan kitab suci Alqur’an sebanyak 17.550 buah yang akan didistribusikan ke sejumlah pondok penghafal Alqur’an di Sulsel.