Makassar, Pilarindonesia.com – Forum Ummat Islam Bersatu (FUIB) Sulawesi Selatan sukses menggelar webinar dalam rangka memperingati momentum gerakan pengkhianatan Partai Komunis Indonesia (PKI) atau yang dikenal Gerakan 30 September (G30S) PKI, pada Kamis, 30 September 2021.
Kegiatan bertema “Jangan Lupakan Sejarah Kekejaman Komunis” itu menghadirkan pakar politik dan kebangsaan dari Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, DR Arqam Azikin; Askari, yang mewakili kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sulsel, serta Letnan Kolonel Basri, yang mewakili Asisten Teritorial Kodam XIV Hasanuddin, Kolonel Inf. Arfin Adnan, SIP.

Arqam menjelaskan secara detail tentang awal mula pengkhianatan PKI hingga pembunuhan sejumlah jenderal serta pembantaian kalangan ulama.
“Harus dipahami bahwa PKI itu anti agama dan memusuhi agama. Jadi, kita tidak boleh mengatakan PKI memusuhi Islam, karena di antara jenderal yang dibunuh PKI, ada juga yang beragama Kristen. Sehingga, kita katakan PKI itu memusuhi semua agama,” tegasnya.
Arqam mengingatkan bahaya laten kebangkitan komunis.
Dia menyebut, komunis sangat lihai dalam mengadudomba dan memprovokasi serta melakukan penetrasi politik.

Olehnya, dia berpesan kepada seluruh komponen bangsa agar terus menerus melakukan konsolidasi guna mewaspadai bahaya laten komunis.
“Karena komunis itu seperti air laut. Kadang pasang dan kadang surut. Jadi, kalau komunis melihat tak ada pergerakan, maka mereka akan “pasang”. Tetapi kalau melihat ada gerakan, maka mereka “surut”,” jelas Arqam.
Adapun Askari dari Kesbangpol Sulsel, memastikan akan terus memperkuat pembinaan ideologi Pancasila serta program revolusi mental dalam rangka membendung bahaya laten komunis, termasuk penguatan wawasan kebangsaan di kalangan pelajar hingga mahasiswa.

Sementara itu, Ketua Forum Ummat Islam Bersatu (FUIB) Sulsel, Ustaz Muchtar Daeng Lau, menegaskan bahwa komunis adalah musuh abadi, sehingga tidak ada ruang bagi pergerakan pengikut dan pencetus ideologi komunis.
“Kita akan terus berusaha menghalau jika ada gerakan dari kelompok komunis, dan akan berupaya menyadarkan masyarakat, terutama anak-anak generasi kita akan ancaman dari bahaya laten komunis,” tuturnya.
Webinar yang diikuti secara online dan offline itu melibatkan peserta hampir seratusan orang dengan mengambil lokasi di Masjid Nurul Istiqamah, Blok M, Bumi Tamalanrea Permai (BTP), Kota Makassar.

Sebelum pelaksanaan webinar pada sore hari itu, juga dirangkaikan dengan pengukuhan da’i FUIB Sulsel, dengan penyematan syal secara simbolis dari Ketua FUIB Sulsel, Ustadz Muchtar Dg Lau, kepada beberapa perwakilan da’i.
Sejumlah laskar dari beberapa ormas Islam tampak melakukan pengamanan, seperti dari Brigade BKPRMI dan Garda Pembela Ummat dan Bangsa (Garuda).