Bahkan, Sandiaga juga mengaku bersedia menjadi donator tetap bagi para pencalon penghafal kitab suci Alqur’an itu.
“Saya juga nanti siapkan office untuk mengurus administrasinya, sehingga Tahfidz Qur’an Nurul Jihad menjadi besar,” ujarnya dalam dialog virtual yang diadakan KAHMIPreneur, Senin sore kemarin.
Sandiaga menyampaikan keprihatinannya atas tindakan penutupan terhadap rumah tahfidz yang berlokasi di Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, itu.
Dia mengatakan bahwa dukungannya sebagai wujud dukungan terhadap pembinaan generasi muda Islam serta penguatan insan qurani di Kota Makasar.
“Mereka adalah salah satu yang bisa membangkitkan ekonomi umat, karena mereka adalah teladan,” tutur Sandiaga.
Abdul Wasid, salah seorang pengurus Tahfidz Qur’an Nurul Jihad Abdul Wasid, dalam webinar itu, mengatakan sekarang ini terdapat sebanyak 51 santri yang terdiri dari 35 santri putra dan 16 santri putri.
“Sejauh ini yang masih mengantri ada sebanyak 87 santri. Mereka menunggu karena saat ini rumah Tahfidz Qur’an Nurul Jihad belum bisa menampung mereka,” terangnya.
Dia juga memastikan bahwa persoalan penutupan akses jalan bagi rumah Tahfidz Qur’an Nurul Jihad teah diselesaikan secara baik-baik dan saat ini situasi juga sudah kembali normal seperti sediakala.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Makassar mengerahkan personel Satuan Polisi Pamong Praja membongkar tembok yang menutup pintu rumah tahfidz quran itu.