Makassar, Pilarindonesia.com – Milad Ikatan Mahasiswa Pelajar Soppeng (IMPS) yang ke-74 tahun diperingati para alumninya dengan menggelar dialog sederhana lewat aplikasi Zoom, pada Rabu (7/7/2021).
Diikuti puluhan peserta, acara tersebut menghadirkan tokoh nasional asal Kabupaten Soppeng, yakni Andi Jamaro Dulung (AJD), serta tokoh pemuda Soppeng, Marwis, dengan dipandu Irfan Abdul Gani, seorang jurnalis yang juga merupakan mantan aktivis IMPS.
Dalam pemaparannya, AJD, yang saat ini berdomisili di DKI Jakarta, mengatakan berbekal pengalaman organisasi dari IMPS, sehingga pencapaian karir di berbagai level mampu diraihnya.
Menurut mantan anggota DPR RI itu, negeri ini begitu luas dan menunggu peranan dari para kader IMPS.
“Jangan pernah berpuas diri memimpin IMPS. Negeri kita ini samudera yang begitu luas, dan menunggu peranan dari para kader-kader IMPS,” kata AJD, yang pernah menahkodai IMPS saat mahasiswa.
AJD menyelesaikan S1 di Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Ujung Pandang, sekarang Universitas Negeri Makassar. Kemudian memperoleh gelar sebagai Magister Psikologi di Universitas Padjadjaran Bandung. Selanjutnya menuntaskan pendidikan doktor di Fakultas Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Jakarta, dan pada 2008, sempat mengeyam pendidikan d Human Rights Education, Auckland University, New Zealand.
AJD mengingatkan tentang pentingnya senior menjadi inspirasi bagi juniornya. Sosok yang dikenal sebagai tokoh masyarakat Bugis di Ibu Kota itu pun berpesan dengan pesan yang begitu mendalam dalam bahasa Bugis.
“Kita harus memiliki 4 M dan 1 W. Apa itu: macca (pintar), malempu (jujur), magetteng (tegas) dan mappasitinaja (paham dalam mengambil sikap), sedang W adalah warani (berani). Kalau ini kita miliki, maka Indonesia akan mampu kita pimpin dan kuasai,” tuturnya.
Marwis, senior IMPS, yang juga menjadi pembicara dalam dialog itu, mengaku cukup terkesima dengan penjelasan AJD. Mantan komisioner KPU Soppeng tersebut kemudian juga mengisahkan sejumlah pengalamannya saat berkiprah di IMPS kala masih berstatus sebagai mahasiswa di IAIN (sekarang UIN) Alauddin Makassar.
Dia menyebut, awal mula terbentuknya IMPS di perguruan tinggi atas inisiatif Marwis dan rekan-rekannya kala itu.
“Kemudian, kami juga yang mempelopori terbentuknya Asrama Mahasiswa Soppeng Manuruki dan Asrama di Yogyakarta. Itu semua juga berkat dukungan dari Bupati Soppeng, Andi Harta Sanjaya, saat itu. Mari kita kirimkan Alfatiha untuk almahum, karena sungguh besar juga jasa-jasa beliau. Alfatiha….” kata Marwis yang membuat ruangan Zoom hening sejenak.
Atas semua pencapaian yang telah dilakukan para senior di IMPS, Marwis sangat berharap mahasiswa IMPS yang sekarang ini diberikan amanah menjalankan organisasi agar betul-betul merawat lembaga, dan yang lebih penting terus mensosialisasikan keberadaan IMPS agar para mahasiswa dan pelajar asal Kabupaten Soppeng dapat ikut bergabung dan belajar bersama.
Di sesi akhir, yakni tanya jawab dan sharing pengalaman, tampil Wizurai, seorang mantan pengurus pusat IMPS turut menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya dialog yang merupakan milad IMPS ke-74 tersebut.