Sambil menunggu hasil laboratorium keluar, mereka saat ini menjalani karantina.
“Sejak Sabtu, kita sudah melakukan Swab Antigen. Hasilnya tidak ada yang reaktif tetapi kita juga sudah melakukan swab PCR. Insya Allah sebentar malam hasilnya sudah ada,” jelas Juru Bicara Satgas COVID-19 Bantaeng, dr Andi Ihsan, Senin, 5 Juli 2021.
Dia mengatakan, upaya mencegah sebaran COVID-19 akan terus dilakukan. Dia mengaku, selama hasil swab PCR belum terbit, maka para TKA itu tidak diperkenankan untuk melakukan aktivitas di PT Huady.
“Mereka saat ini kita haruskan untuk tidak berkeliaran dan tetap berada di Rusunawa PT Huady,” jelas Andi Ihsan.
Dia menambahkan, pihaknya juga sudah meminta dokumen kelengkapan vaksin para TKA itu. Dia menyebut, saat ini ke-20 TKA yang datang ke Bantaeng itu sudah dilengkapi dengan sertifikat vaksin.
“Semuanya memiliki sertifikat vaksin. Dokumennya semua ada sama saya,” jelas dr Ihsan.
Kedatangan para TKA asal China di tengah meningkatnya kasus COVID-19 di Tanah Air langsung menuai sorotan tajam.
Ketua Brigade Muslim Indonesia (BMI) Sulawesi Selatan, Muhammad Zulkifli, menyebut memasukkan TKA China tanpa izin merupakan contoh yang buruk, sehingga dia meminta Plt Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, melakukan langkah tegas.
Dia bahkan mencurigai adanya oknum yang bermain sehingga para TKA China tersebut melenggang bebas masuk ke Indonesia, khususnya di Sulsel.
“Saya rasa oknum yang melonggarkan mereka hingga masuk ke Sulsel tanpa izin harus diberikan tindakan tegas supaya hal ini tidak terulang lagi. Jangan karena ulah segelintir orang lantas kebijakan yang sudah baik justru amburadul,” kata Zulkifli.