Ramadhan sudah berada di sepuluh hari ke dua. Kita sudah melewati puasa 10 hari pertama Ramadhan dan ibadah-ibadah lainnya.
Salah satu ibadah yang banyak dilakukan adalah mendengarkan nasehat dari para penceramah.
Banyak masjid yang menyiapkan ceramah sebelum shalat Tarawih dan shalat Subuh. Alhamdulillah, nasehat yang mencerahkan dan menambah keimanan.
Agama adalah nasehat. Orang yang cinta agama pasti cinta nasehat. Mendengarkan nasehat dengan sungguh-sungguh mendatangkan petunjuk Allah. Tidak jarang orang berubah karena mendengar nasehat. Sebelumnya tidak mau tahu ajaran agama akhirnya rajin beribadah dan terua meningkatkan ilmu agamanya.
Mereka selalu merasa sangat butuh akan nasehat. Orang seperti ini mendapat hidayah dari Allah dan memperoleh keselamatan dunia dan akhirat.
Allah menurunkan Al-Qur’an sebagai nasehat buat manusia. Sayang sekali ada orang yang menolak nasehat. Mereka merasa punya kekayaan, kekuasaan, atau jabatan, sehingga menolak nasehat. Mereka merasa berada dalam kebenaran sehingga tidak butuh nasehat. Hati mereka tertutup dan mereka akan menyesal nanti.
Maha Benar Allah dengan firman-Nya: Yaa ayyuhannaas qad jaa atkum mauizhatum mirrabbikum, wa sifaa ullimaa fishshuduuri wa hudaw warahmatul lil mu’miniin (QS. Yunus 10:57). Artinya: Wahai sekalian manusia, telah datang kepadamu pelajaran/nasehat (Al-Qur’an) dari Tuhanmu, dan obat untuk penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang beriman.
*DENGARKANLAH NASEHAT, AGAR PETUNJUK ALLAH DATANG KEPADAMU.*
Penulis: Prof. Veni Hadju, Guru Besar Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar