Makassar, Pilarindonesia.com – Kaum Muslimin di perkampungan muallaf, Kelurahan Betteng, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, belum sepenuhnya bisa menikmati Bulan Suci Ramadhan 1442 Hijriyah dengan ceria.
Pasalnya, lantaran tak ada imam shalat Tarawih, warga yang rata-rata masih berstatus muallaf atau baru-baru memeluk ajaran Islam, terpaksa tidak melaksanakan shalat Tarawih secara berjamaah.
“Info dari Ustadz Farid (pemilik Yayasan Darussalam yang menyediakan lahan bagi para muallaf di lokasi itu), warga tidak jadi shalat Tarawih gara-gara tidak ada yang bisa jadi imam shalat Tarawih,” kata Ketua Forum Arimatea Sulsel, Ustadz Jumzar Rachman, Ahad (18/4/2021).
Menurutnya, seorang da’i yang selama ini melakukan pembinaan di tempat tersebut mengalami kecelakaan, sehingga untuk sementara menjalani perawatan dan meninggalkan kampung muallaf.
Ustadz Jumzar saat ini tengah mengupayakan da’i sekaligus imam untuk kampung muallaf.
“Sementara saya koordinasikan ke beberapa ormas Islam. Semoga secepatnya ada yang bisa kami peroleh dan segera antar ke kampung muallaf,” terang sosok pembina muallaf di Kota Makassar ini.
Untuk menjangkau kampung muallaf, terlebih dahulu masuk dan keluar dari Ibu Kota Kabupaten Pinrang, kemudian belok kanan ke arah wilayah PLN Bakaru, lalu belok ke kiri menuju kawasan pegunungan di Dusun Betteng. Melewati rute mendaki dan lumayan terjal dengan kondisi aspal jalanan yang belum mulus.
Kampung muallaf berlokasi di seberang bantaran sungai kecil yang didiami sejumlah kepala keluarga yang sebelumnya adalah penganut kepercayaan Aluk Todolo, Suku Toraja.
Atas donasi dari berbagai kalangan, sejumlah fasilitas seperti tempat ibadah berupa masjid telah berdiri. Juga bangunan khusus bagi pengunjung serta jembatan yang telah melintas di atas sungai.
Di atas gunung itu, terdapat sejumlah kawasan yang didiami para muallaf lainnya. Namun baru di lokasi itu yang sarana dan prasarananya cukup memadai.