Alhamdulillah, Ramadhan telah bersama kita selama empat hari. Ini adalah Bulan Perubahan. Berubah utamanya dalam aspek iman dan amal shaleh.
Mereka yang yakin tentu tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk berbuat yang terbaik di bulan ini. Mereka bertekad untuk memacu ibadah yang maksimal sampai detik-detik terakhir Ramadhan.
Ada yang berpuasa tapi beribadah apa adanya. Biasa-biasa saja. Tidak tampak kegembiraan dari wajah mereka. Mereka mendengar janji-janji Allah, namun masih sulit berubah. Mereka juga tidak berdoa di malam-malam mustajab (waktu yang dikabulkannya doa-doa). Mereka kurang bersemangat beribadah sampai akhir. Mereka tidak memaksakan diri untuk melakukan perubahan di bulan mulia ini.
Allah mencintai hamba-Nya yang mau berubah dan menawarkan kesempatan terbaik dalam Ramadhan ini. Terbuka pintu hidayah seluas-luasnya. Hanya saja perubahan itu perlu upaya yang sungguh-sungguh di samping doa yang dipanjatkan di saat lagi berdua dengan-Nya. Allah pasti mengabulkan doa mereka yang mau berubah.
Maha Benar Allah dengan Firman-Nya: Wa idza saalaka ‘ibaadii ‘annii fa innii qariib. Ujiibu da’watad daa’in idzaa da’aan. Falyastajiibuulii wal yu’minuubii la’allahum yarsyuduun (QS Al-Baqarah 2:186).
Artinya: Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya tentang Aku, maka sesunggunya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi perintah-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.
Bulan Ramadhan adalah bulan perubahan, maka paksakan diri berubah menjadi lebih baik.
Penulis: Prof. dr. Veni Hadju, M.Sc., Ph.D., Guru Besar Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.