Jakarta, PilarIndonesia.com – Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Buya Amirsyah Tambunan menjadi pembicara dalam acara silaturrahmi yang digelar oleh MUI Kota Binjai, Sumatera Utara pada Kamis, 25 Maret 21 lalu.
Acara yang dipandu Khairul Badri bersama Ketua MUI Kota Binjai Dr. M.Jamil, MA ini membahas tema isu aktual seputar kondisi umat dan bangsa di tengah pandemi Covid- 19.
Dalam kesempatan itu, Amirsyah membahas tiga poin penting yang kemudian menjadi bahan diskusi dalam pertemuan tersebut. Pertama, tentang komitmen mendisiplinkan diri untuk tetap mengikuti protokol kesehatan.
Amirsyah mengatakan, di tengah pandemi Covid-19, MUI terus melakukan ikhtiar seperti mengajak masyarakat agar terus penegakan protokol kesehatan, dengan wajib iman, aman dan imun.
“Kedua, kita terus berdoa dan tawakkal kepada Allah semoga Pandemi Covid-19 segera berakhir,” ungkapnya.
Ketiga, lanjut Amirsyah menjelaskan, terkait sosialisasi Fatwa MUI No 13 Tahun 2021 tentang Imunisasi di Bulan Ramadhan.
“Fatwa tentang Imunisasi di Bulan Ramadhan guna percepatan imunisasi, terus didorong dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid 19,” tuturnya.
Usai silaturrahmi, Amirsyah dan peserta diskusi diberikan jamuan makan malam di Restoran Punokawan, Jalan Jend. Gatot Subroto Kel. Limau Mungkur Bandar senembah Binjai Barat Kota Binjai, Medan Sumatera Utara.
Pemilik Restoran Punokawan, Haji Adi Mariadi yang juga Dewan Pertimbangan MUI Kota Binjai menyebut bahwa usaha kuliner saat ini mulai bangkit. Meski sebelumnya sempat terdampak karena pandemi Covid-19.
Ia berharap agar pandemi segera berlalu dan kehidupan berjalan normal seperti sedia kala. Khususnya bagi para pengusaha kuliner dan UMKM yang ada di Indonesia.
“Semoga Allah SWT segera melenyapkan Covid 19 dari tanah air kita Indonesia,” harap Pria yang akrab disapa Haji Adi.
Seperti diketahui, pandemi Covid-19 telah memukul pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Setidaknya kurang lebih 30 juta UMKM bangkrut selama 2020.
Ketua Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo), Ikhsan Ingratubun dalam pelatihan wartawan BI secara virtual bertajuk ‘Mendorong Digitalisasi Keuangan dan UMKM untuk Pemulihan Ekonomi pada Jumat (26/3/2021) mengatakan, pandemi Covid-19 membuat jumlah UMKM menyusut dari 2019 sebanyak 64,7 juta unit menjadi tinggal 34 juta unit di 2020.
“Pekerja juga terpaksa mengalami pengurangan sebanyak 7 juta orang. Pekerja informal pulang kampung, kita rumahkan karena banyak yang bangkrut, akhirnya sebanyak 7 jutaan pekerja informal UMKM yang kehilangan pekerjaan,” kata Ikhsan seperti dilansir dari Detikfinance.com.