Palu, Pilarindonesia.com – Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, pada Jumat malam tadi, mengakibatkan banjir bandang disertai lumpur dan menerjang Desa Beka, kecamatan Marawola.
Kepala Desa Beka, Muhammad Sitra, menuturkan bahwa banjir yang terjadi kali ini akibat luapan dari Sungai Kalipondo.
“Ini sebenarnya sudah beberapa kali terjadi, namun tidak sebesar ini. Ini yang paling parah, dan ada juga program normalisasi cuma masih dalam tahap perencanaan oleh PU Sumber Daya Air,” ujarnya melalui keterangannya, Sabtu, 27 Maret 2021.
Sitra menyebut, sebanyak 70 unit rumah yang terdampak serta 899 warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
“Sebagian mengungsi di Pasar Dolo, dan sebagian lagi mengungsi di rumah kerabatnya di Desa Baliase dan Desa Bomba. Untuk data rumah yang rusak berat dan ringan, itu masih kami lakukan pendataan lebih lanjut,” terangnya.

Sementara itu, lembaga kemanusiaan Laznas Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) bersama relawan Wahdah Peduli telah menerjunkan sejumlah relawan guna melakukan pendataan dan mengerahkan relawan untuk membantu warga dalam mengevakuasi barang-barang warga yang ada di rumah mereka.
“Walau tidak luas, tapi dampak banjir cukup parah. Kami sudah mendata beberapa titik lokasi pengungsian, dan insya Allah akan kembali untuk memberikan bantuan dan membantu warga untuk bersih-bersih rumahnya yang terendam lumpur,” ujar Riswan, relawan Wahdah Peduli Sigi.
Dia menyampaikan, meski dalam bencana ini tidak ada korban jiwa. Namun kebutuhan yang paling mendesak yang dibutuhkan oleh para warga yang terdampak, di antaranya makanan siap saji, kebutuhan bahan pokok, terpal hingga selimut.
Laporan: Muh. Rizki, relawan Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) Palu