Soppeng, Pilarindonesia.com – Mantan Ketua Pengurus Pusat Ikatan Mahasiswa Pelajar Soppeng (IMPS), Abdul Gaffar, menyayangkan terjadinya riak-riak dalam kegiatan kongres PP IMPS yang baru-baru ini diadakan di Kabupaten Soppeng.
Dia mengaku, berdasarkan informasi yang diperoleh, berpotensi terjadinya perpecahan di internal wadah mahasiswa dan pelajar asal Kabupaten Soppeng itu.
“Informasi yang saya dapatkan, terjadi penetapan ketua dan jajaran pengurus PP IMPS, sedangkan infonya suasana kongres tidak memenuhi persyaratan atau tidak kuorum, sehingga kabarnya beberapa perwakilan atas nama delegasi melancarkan protes keras,” kata Gaffar di Makassar, Jumat (26/3/2021).
Dia menjelaskan, berlembaga di IMPS memang senantiasa diliputi dengan dinamika. Alot dalam berdebat serta berdiskusi adalah sesuatu hal yang lumrah. Akan tetapi, ujar Gaffar, tidak pernah sampai terjadi perpecahan atau putus silaturrahim.
“Kalau kita sudah di luar forum, semua kembali cair, dan kita saling berangkulan sesama saudara asal kampung halaman,” tuturnya.
Olehnya, Gaffar sangat berharap seluruh juniornya di IMPS tetap bersatu dan tidak berpecah. Jika pun ada perdebatan dalam organisasi, dia meminta agar AD/ART organisasi dipedomani.
“Jika AD/ART dipedomani atau bahasa kita di IMPS: pedoman dasar organisasi (PDO), maka tentu tidak akan ada yang melenceng. Jika keputusan organisasi tidak berpedoman kepada PDO, maka tentu itu adalah keputusan keliru dan istilahnya inkonstitusional,” terang Gaffar.