Gowa, Pilarindonesia.com – Pemerintah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Jeneberang, khususnya di bagian hilir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gowa, Ikhsan Parawansa, mengatakan debit air Sungai Jeneberang mengalami peningkatan akibat curah hujan yang tinggi.
“Saat ini sudah ada imbauan juga dari Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Jeneberang kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di sepanjang bantaran sungai dengan kondisi cuaca ekstrim seperti saat ini,” kata Ikhsan, Rabu (10/3/2021).
Ikhsan menyebutkan, sekarang ini elevasi bendungan Bili-bili sudah berada pada angka 99,50 mdp (vol =259.375 juta m3). Angka ini sudah melewati batas normal dari Bendungan Bili-bili, yakni 99,50 mdp (vol =259.375 juta m3).
“Namun batas-batas ini masih bisa dijaga, karena belum sampai pada batas waspada. Ada juga batas waspada elevasi waspada 101,70 mdpl (vol =295.049 juta m3). Elevasi siaga 102,60 mdpl (vol = 310.345 juta m3), elevasi awas 103,30 mdpl (vol =322.516 juta m3),” jelas Ikhsan.
BPBD Kabupaten Gowa masih terus memantau kondisi Bendungan Bili-bili dan berkorespondensi dengan BBWS Pompengaan Jeneberang. Hanya saja, ujar Ikhsan, yang tidak bisa terkontrol adalah arus dari Sungai Jenelata, karena belum ada bendungan yang bisa mengatur debit air.
Namun, Ikhsan berharap agar curah hujan ini bisa segera reda. Apalagi telah ada prediksi dari BMKG yang menyampaikan bahwa siang ini curah hujan akan menjadi reda, dan hanya hujan ringan.
“Kami sendiri sesuai arahan Pak Bupati, sudah ada posko. Jadi, setiap saat kami standby 24 jam. Kalau ada kejadian-kejadian, kami langsung turun,” kata Ikhsan lagi.
Pintu Bili-bili Dibuka
Kabid Operasi dan Pemeliharaan SDA BBWS Pompengaan Jeneberang, Rini S. Harun, mengatakan pihaknya telah melakukan pembukaan pintu pelimpah Bendungan Bili-bili setinggi 2,5 meter.
Sehingga, ia juga meminta agar masyarakat tidak beraktivitas di sekitar Sungai Jeneberang.
Kondisi hilir Sungai Jeneberang berdasarkan pemantauan dari Bendungan Bissua sudah pada elevasi waspada, yaitu di angka 31,98 mdpl. Sementara batas elevasi waspada Sungai Jeneberang: 31,79 mdpl.
“Yang tinggi dari Sungai Jenelata, sehingga kami menyampaikan kepada masyarakat tidak melakukan kegiatan penyeberangan sungai, menambang, menjala ikan di hilir bendungan Bili-bili dan kegiatan lainnya di muara Sungai Jeneberang,” pesan Rini.